Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad meminta Amerika menarik pasukannya dari kawasan Teluk dan Afganistan.”Mereka harus kembali ke negaranya, dan biarkan negara2 regional itu untuk mengurus negerinya sendiri. Mereka harus meninggalkan kawasan, dan ini bukan permintaan, tetapi perintah,”kata Ahmadinejad dalam peringatan tahunan Hari Angkatan Bersenjata Iran, Minggu ( 18/4/2010 ). Ia menambahkan, pengiriman pasukan AS dan NATO ke Irak serta Afganistan, dengan berpura-pura memerangi terorisme, bukan hanya gagal. Akan tetapi, juga telah menyebabkan ketidakamanan di kedua belah pihak.
Israel sebagai ‘penghasut besar konflik’ di Timur Tengah, saat ini sedang menuju keruntuhan. Kekuatan2 regional ingin negara itu ditumbangkan.”Rezim Zionis saat ini sedang menuju kebangkrutan dan keruntuhannya,”ujar Ahmadinejad, yang dikenal dengan pidato keras anti Israelnya. Sebelumnya, Ahmadinejad menyatakan, Holocaust adalah dongeng. Negara Yahudi itu pembunuh di balik kekacauan di kawasan itu.
Komentar keras itu dikeluarkan sehari setelah Ahmadinejad menyerukan pembentukan badan internasional baru untuk mengawasi perlucutan senjata nuklir, dalam pertemuan puncak energi nuklir sipil di Teheran yang berlangsung selama 2 hari. Pertemuan puncak yang berlangsung hingga Minggu itu dipandang sebagai tandingan KTT Keamanan Nuklir yang digelar Washington, pekan lalu. Iran mengeritik KTT yang dihadiri 47 negara itu karena Amerika merupakan salah satu negara yang memproduksi senjata nuklir terbesar di dunia. Teheran tidak diundang, karena khawatir program nuklir damai Iran hanya menutupi usahanya memproduksi senjata nuklir. Tudingan itu dibantah Teheran. ( AFP/Al-Jazeera/PR, 19/4/2010 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar