Kamis, 15 November 2012

TURKI

Mengenal Sang Peruntuh Pemerintahan Islam (Bag 13)

Mustafa Kemal Attaturk

Dalam sejarah dunia dia dianggap sebagai bapak pembaharu Turki modern yang namanya begitu harum sebagai peletak tonggak sekulerisme Turki. Padahal bila kita jeli melihat sejarah yang sebenarnya, Attaturk adalah orang Yahudi yang menyamar jadi muslim untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dialah orang yang mengabolisi Pemerintahan Islam dibubarkan pada 3 Maret 1924. Dia adalah pengkhianat sekaligus pecundang.

Terjagalnya Pemerintahan Islam tanpa daya pada bulan 28 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah terjadi dengan sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yang perlu proses untuk terjadinya, keburukan pun demikian, membutuhkan proses. Mustafa Kemal Ataturk menjagal Pemerintahan Islam juga bukan proses sekejap, perlu proses yang panjang. Proses itu dimulai ketika pada awal abad ke-19 M kaum muslimin mulai meninggalkan al-Qur`an dan as-Sunnah untuk memecahkan masalah-masalah mereka, dan tertarik dengan ideologi Liberal yang menggiurkan nafsu manusia.

SELAMAT TAHUN BARU ISLAM 1434 H



Republik Turki adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara transkontinental.  Motto dari negara turki adalah Yurtta Barış, Dünyada Barış atau Damai di rumah, Damai di Dunia.  Lagu kebangsaan negara ini  İstiklâl Marşı atau Lagu kemerdekaan. Ibu kota turki adalah Ankara. Tetapi Kota terbesar nya adalah Istanbul. Bahasa resminya Bahasa Turki. Pemerintahan Republik Parlementer. Pendiri Mustafa Kemal Atatürk. Presiden Abdullah Gül. Mata uang negara turki adalah Lira Turki.


GEOGRAFI

Letak geografis Turki adalah Timur dekat, Eropa Selatan dan Laut Tengah bagian Timur. Daratan Turki terletak di kawasan dimana 3 benua membentuk dunia kuno. Benua Asia, Afrika dan Eropa berdekatan satu sama dan Turki terletak di antara Eropa dan Asia. Secara geografis, Negara ini terletak di bumi belahan utara pada titik tengah antara khatulistiwa dan Kutub Utara. Tepatnya pada garis bujur 36 hinga 42 derajat lintang utara dan 26 sampai 45 derajat bujur timur. Kawasan Turki pada umumnya menyerupai bentuk persegi empat panjang dengan panjang, 1,660 km dari timur ke barat serta lebanya 550 km dari utara ke selatan.

            Luas daratan Turki termasuk danau dan sungai sebesar 814,578 km2. Jika danau dan sungai tidak dihitung, 770,200 km2 terletak di Asia dan sisanya 24,378 km2 membentang di Eropa. Di Asia, kawasan Turki terletak di semenanjung Anatolia, sementara semenanjung Thrace merupakan daerah Turki di Eropa. Negara ini memiliki perbatasan daratan sepanjang 2,753 km dengan sejumlah negara
            
Di sebelah barat dengan Yunani (212 km) dan Bulgaria (269 km); di sebelah timur dengan Rusia (610 km) dan Iran (454 km). Di sebelah selatan berbatasan dengan Irak (331 km) dan Sryia (877 km) serta 9km dengan Azerbaijan.
             
Selain daratan, Turki juga memiliki perairan dan garis pantainya tercatat 8,333 km. Perairan yang mengelilingi Turki adalah Laut Tengah di sebelah selatan, Lut Aegea di sebelah Barat dan Laut Hitam di sebelah utara.


SEJARAH

Ini merupakan negara dua benua. Sekitar 95 persen dari wilayah seluas 780.580 km2 ini berada di Asia, selebihnya masuk ke kawasan Eropa. Ada yang menduga bangsa Hittiti yang menjadi penduduk pertama di kawasan ini, berasal dari Eropa. Dugaan yang lebih populer memperkirakan orang Hittiti berasal dari Asia Tengah. Namun demikian, dalam banyak hal Turki lebih berkiblat ke Barat dibandingkan mengadaptasi sosio-politik dan kebudayaan Timur dari Asia.

Memasuki tahun pertama Masehi, wilayah Turki yang saat itu bernama Kerajaan Bizantium memang dikuasai Romawi selama empat abad. Kekuasaan Romawi dijatuhkan kaum Barbar. Pada masa inilah ibukota kerajaan dipindahkan dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul). Pada abad ke-12 Bizantium jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman yang dipimpin Raja Osman I. Inilah masa keemasan Turki Ottoman. Pada masa inilah pemerintahan Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang kuat. Bahkan sepeninggal Khulafaur Rasyiddin, Turki menjadi Khilafah Islamiyah di bawah dinasti Utsmaniyah. Wilayahnya meliputi jazirah Arab, Balkan, Hongaria hingga kawasan Afrika Utara. Namun kekhalifahan itu hancur akibat perebutan kekuasaan di dalam yang melibatkan intervensi sejumlah negara asing.

Bermula dari perlawanan terhadap campur tangan asing yang dipimpin Musthofa Kemal, aksi perjuangan berubah menjadi penentangan terhadap kekuasaan Khalifah. Moment kehancuran Khilafah Islamiyah sendiri terjadi saat rakyat Turki melalui wakil-wakilnya mengeluarkan Piagam Nasional (Al Mitsaq Al Wathoni). Sejak itu, Turki menjadi sebuah negara tersendiri, terpisah dari wilayah-wilayah yang dulu merupakan kesatuan Khilafah Islamiyah. Khalifah Abdul Majid yang terakhir berkuasa, terusir ke luar Turki.

Pada 1923, disepakatilah berdirinya negara Turki dengan batas-batas wilayah seperti saat ini. Laut Hitam di utara; Irak, Suriah dan Laut Tengah di selatan; Laut Aegea di barat dan Iran serta Rusia di timur. Negara republik dengan ibukota Ankara itu, pertama kali dipimpin oleh Musthofa Kemal. Ia melakukan modernisasi besar-besaran dengan berkiblat ke Barat. Ia mengganti penggunaan huruf Arab dengan Latin, poligami dilarang dan wanita diberi kebebasan yang sama dengan pria. Angka melek huruf, mencapai 90 persen dari 64 juta penduduk Turki saat ini. Kemal pun beroleh gelar Bapak Bangsa Turki (Attaturk) sehingga dikenal sebagai Kemal Attaturk.

Selepas PD II, kedekatan Turki dengan Barat semakin kental. Turki menolak permintaan Uni Sovyet untuk membuka pangkalan militer di wilayahnya, namun ia mengundang AS mendirikan pangkalan militer. Pada 1960-an hubungan ini retak, AS bahkan mengembargo Turki. Penyebabnya, Turki terlibat konflik dengan Yunani dalam perebutan Cyprus. Dalam kasus ini, AS lebih berpihak kepada Yunani. Namun pada 1978, embargo dicabut. Kekentalan hubungan Turki dengan Barat mendapat tentangan, terutama dari etnis Kurdi sejak 1925 saat Kemal Attaturk berkuasa. Tapi pemberontakan dapat dipatahkan. Upaya-upaya untuk menegakkan kembali syariat Islam, senantiasa disikapi secara represif oleh pemerintah. Namun sebagian dari 98 persen penduduk Turki yang beragama Islam, terus melanjutkan upaya itu meskipun sebatas gerakan bawah tanah.

Pada 1950, untuk pertama kalinya Turki menggelar pemilu. Saat itu, Partai Republik bentukan Attaturk dikalahkan Partai Demokrat. Pada pemilu 1961, Partai Republik berkuasa lagi. Namun dominasinya kemudian tergeser oleh Partai Motherland yang berkuasa sekarang. Saat ini Turki dipimpin oleh Presiden Sulaiman Damirel dan Perdana Menteri Mesut Yilman. Selepas pemilu pertama dan pada 1980 Turki mengalami krisis politik yang membuat militer sempat mengambil alih kekuasaan.

EKONOMI

Disiplin fiskal dan kebijakan fiskal yang ketat terus menjadi pilar utama program ekonomi Turki dan telah berkontribusi besar untuk disinflasi serta kinerja pertumbuhan yang kuat. Turki memiliki jumlah penduduk lebih dari 70 juta, dimana 24.600.000 orang aktif dalam angkatan kerja.

Selain kebijakan makroekonomi suara, Turki telah mengimplementasikan agenda reformasi yang komprehensif dan luas struktural. Dibandingkan dengan pengalaman negara lain, keberhasilan Turki telah luar biasa terutama karena kecepatan yang telah melakukan perubahan struktural dan kelembagaan. Memang, Turki telah membuat langkah besar dalam restrukturisasi sektor keuangan serta meningkatkan tata kelola sektor publik dan lingkungan bisnisnya.

Turki telah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia, sejak tahun 1995. Its komitmen untuk mengintegrasikan dengan norma-norma perdagangan regional dan internasional terlihat dalam partisipasinya dalam dan keanggotaan berbagai organisasi seperti: Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO), Konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan (UNCTAD), Laut Hitam Organisasi Kerjasama Ekonomi, World Custom Organization, International Chamber of Commerce, Islam Kerjasama Organisasi, D-8, Pakta Stabilitas, dan berbagai organisasi lainnya.

Ekonomi Turki yang memiliki tingkat pertumbuhan yang stabil selama 20 kuartal terakhir. GNP dan GNP per kapita tokoh menyoroti kekuatan dan stabilitas perekonomian nasional serta integrasi untuk tren global ekonomi makro.

Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Turki telah menunjukkan kinerja pertumbuhan yang tinggi karena reformasi struktural tegas diterapkan serta kebijakan makroekonomi berhasil; itu telah menjadi salah satu perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di dunia. The riil rata-rata laju pertumbuhan PDB, yang sebesar 2,4% selama periode 1992-2001, mencapai 7,45% pada periode 2002-2006.

Turki adalah negara yang paling menarik 13 di dunia untuk Investasi Langsung Asing (FDI)

Pada Mei 2007, sebanyak 16.500 perusahaan dengan modal internasional yang beroperasi di Turki. Di antaranya, 13.549 perusahaan dan kantor cabang dengan modal internasional telah didirikan dan 2.951 partisipasi modal asing di perusahaan-perusahaan yang ada terjadi.

Mayoritas dari 16.500 perusahaan yang dibiayai dengan modal internasional di sektor perdagangan besar dan eceran; ini diikuti oleh manufaktur, real estat menyewa dan kegiatan usaha lainnya. Tekstil barang produksi sektor manufaktur memimpin dalam investasi diikuti oleh bahan kimia dan produk makanan dan minuman

Pada tahun 2006, baik ekspor dan impor mencapai semua waktu tinggi: ekspor meningkat 16% mencapai $ 85100000000 USD,. Sementara impor meningkat sebesar 18% sebesar $ 137.000.000.000

PEMBAGIAN ADMINISTRATIF

Turki terbagi menjadi 81 provinsi, yaitu:
Adana, Adıyaman, Afyonkarahisar, Aksaray, Amasya , Ankara, Antalya, Ardahan, Artvın, Ağrı, Balıkesir, Bartın, Batman, Bayburt, Bilecik, Bingöl, Bitlis, Bolu, Bursa, Denizli, Diyarbakır, Düzce, Edirne, Elazığ, Erzincan, Erzurum, Eskişehir, Gaziantep, Giresun, Gümüşhane, Hakkari, Hatay, Isparta, Istanbul, Izmir,  Iğdır, Kahramanmaraş, Karabük, Karaman, Kars, Kastamonu,  Kayseri, Kilis, Kocael, Konya, Kütahya, Kırklareli, Kırıkkale, Kırşehir, Malatya, Manisa, Mardin, Mersin, Muğla, Muş, Nevşehir, Niğde, Ordu,  Osmaniye, Rize, Sakarya, Samsun, Siirt, Sinop, Sivas, Tekirdağ, Tokat. Trabzon, Tunceli, Uşak, Van, Yalova, Yozgat, Zonguldak, Çanakkale, Çankırı, Çorum, Şanlıurfa, Şırnak.

SISTEM POLITIK

Sistem politik Turki sebelum sistem politik demokrasi ala barat yang diterapkan di Turki saat ini, sebenarnya Turki telah menganut sistem politik islam. Yang mana dalam sejarahnya sistem politik ini pernah berjaya yaitu pada masa kekhalifahan Utsmani. Dalam sistem politik Islam pemilihan khalifah harus terpenuhi syarat legal dan keutamaannya yaitu beragama islam, baligh, berakal sehat, merdeka; ketika dilakukan pemilihan dan dipilih di bai’at; ada Mahkamah Mazhalim untuk menghilangkan kejahatan yang terjadi maksudnya kejahatan yang melanggar syariat Islam; dalam pemilihan anggota majelis Ummat dipilih lewat pemilu (Majelis Ummat mewakili umat dalam memberikan pendapat ,sebagai rujukan khalifah untuk meminta masukan atau pendapat yang terkait dengan kebijakan); Majelis Ummat memiliki hak syura (musyawarah) dan mempunyai kewajiban muhasabah (mengontrol & mengoreksi khalifah); dan masih banyak yang lainnya.

Sebelumnya, Turki adalah sebuah negara yang diagungkan oleh negara-negara berpenduduk muslim di dunia karena merupakan pusat peradaban Islam, tiba-tiba sekarang menjadi negara yang sangat anti terhadap simbol-simbol yang terkait dengan islam. Turki adalah sebuah negara berpenduduk mayoritas muslim yang pernah memimpin dunia islam selama 700 tahun, yaitu sejak permulaan abad ke-13 sampai jatuhnya Kekhalifahan Utsmani pada awal abad ke-20. Sungguh mengherankan apabila sekarang Turki menjadi negara yang menganut sistem politik demokrasi ala barat, sistem ini membawa nilai-nilai sekularisme.

Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Republik Turki apada tahun 1923. Republik tersebut mengacu pada nilai-nilai barat atau sekularisme, maka dia yang juga merupakan presiden pertama dalam pemerintahan Republik Turki menjalankan sistem politik demokrasi ala barat. Modernisasi yang dilakukan Kemal yang mengkiblat ke Barat, misalnya dia mengganti penggunaan huruf Arab menjadi huruf Latin, poligami dilarang, perempuan diberi kebebasan yang sama dengan laki-laki, larangan memakai jilbab, penghapusan sistem khalifah, penutupan sekolah-sekolah islam tradisional, pembubaran pengadilan agama, penghapuusan tarikat, melarang pemakaian penutup kepala khas dinasti Utsmani bagi laki-laki dan lain-lain.

Untuk menjaga sistem politik demokrasi ala barat maka pemerintah Kemal menggunakan militer untuk menumpas hal-hal yang terkait dengan islam itu sendiri.
Ketika terjadi peralihan Turki ke sistem multi-partai pada tahun 1946, militer tetap dominan menjaga sistem politik demokrasi ala barat dan nilai-nilai sekulerisme. Banyak partai-partai yang ada di Turki misalnya AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi), Partai Refah, Partai Rakyat Republik, Partai Demokrat, Partai Fadilah, Partai Saadat dan masih banyak yang lain. Selama ini setiap terjadi kemenangan partai politik yang berbasis Islam selalu diikuti dengan upaya kudeta dan pembubaran partai politik.


Mengenal Sang Peruntuh Pemerintahan Islam (Bag 13)

Mustafa Kemal Attaturk

Dalam sejarah dunia dia dianggap sebagai bapak pembaharu Turki modern yang namanya b
egitu harum sebagai peletak tonggak sekulerisme Turki. Padahal bila kita jeli melihat sejarah yang sebenarnya, Attaturk adalah orang Yahudi yang menyamar jadi muslim untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dialah orang yang mengabolisi Pemerintahan Islam dibubarkan pada 3 Maret 1924. Dia adalah pengkhianat sekaligus pecundang.

Terjagalnya Pemerintahan Islam tanpa daya pada bulan 28 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah terjadi dengan sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yang perlu proses untuk terjadinya, keburukan pun demikian, membutuhkan proses. Mustafa Kemal Ataturk menjagal Pemerintahan Islam juga bukan proses sekejap, perlu proses yang panjang. Proses itu dimulai ketika pada awal abad ke-19 M kaum muslimin mulai meninggalkan al-Qur`an dan as-Sunnah untuk memecahkan masalah-masalah mereka, dan tertarik dengan ideologi Liberal yang menggiurkan nafsu manusia.

Siapa sebenarnya Mustafa Kemal Attaturk ?


Assalamualaikum Wr Wb,

Setiap buku pelajaan sejarah kita selalu dituliskan bahwa Mustafa Kemal Attaturk adalah bapak dari bangsa turki, tetapi setelah saya membaca eramuslim mustafa kemal adalah salah satu agen yahudi yang dikirim oleh yahudi internasional untuk menjatuhkan pemerintahan sultan Hamid II.

Tapi tahukah kamu siapa sebenarnya Mustafa Kemal Attaturk ? apakah dia seorang yahudi atau bukan, lalu apakah dia berjasa bagi bangsa Turki sehingga oleh beberapa buku sejarah ditulis sebagai bapak bangsa Turki ?



sejarah resmi yang kita kenal dan diajarkan di sekolah-sekolah memang sangat subyektif dan sangat didominasi oleh pandangan sekuler-Barat, yang anyak diantaranya Islamophobia. Kita tentu masih ingat bagaimana ketika duduk di sekolah dasar, buku-buku sejarah menyatakan kepada kita jika Islam baru masuk ke Nusantara di abad ke-14 Masehi lewat para pedagang India dari Gujarat. Padahal pandangan ini berasal dari Snouck Hurgronje dan ternyata salah besar. Bukti-bukti otentik menyatakan jika Islam sudah ditemukan di pesisir barat pulau Sumatera di saat Rasulullah Saw masih hidup! Bahkan Barus, nama kota kecil di pesisir barat Sumatera itu sudah memiliki hubungan dagang dengan Mesir di saat Nabi Musa a..s masih hidup. Ini fakta sejarah yang sengaja dikaburkan tangan-tangan kekuasaan yang anti Islam. Untuk lengkapnya, silakan baca Eramuslim Digest edisi 9 dan 10 (The Untold History) yang membongkar kepalsuan-kepalsuan sejarah Islam di Indonesia ini.

Nah, Mustafa Kemal memang seorang Yahudi dari sebuah kota di Turki bernama Tesalonika (Yahudi Dumamah). Mustafa merupakan seorang agen atau kaki tangan Yahudi Internasional yang disusupkan ke dalam militer Turki sehingga dia menjadi seorang jenderal untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah yang menolak menyerahkan Al-Quds kepada Zionis-Yahudi. Lewat konspirasi Yahui Internasional inilah, Kekhalifahan Turki Utsmaniyah akhirnya hancur pada tanggal 3 Maret 1924, hanya 27 tahun setelah Kongres Zionis Internasional pertama.

Mustafa Kemal naik menjadi penguasa dan menghancurkan seluruh kehidupan beragama di Turki dan menggantinya dengan paham sekuler. Mustafa Kamal Ataturk merupakan seorang Mason dari Lodge Nidana. Selama berkuasa, Mustafa Kamal memperlihatkan watak seorang Yahudi asli yang sangat membenci agama.

Pernah suatu hari saat berkuasa, setelah melarang adzan menggunakan bahasa Arab dan hanya diperbolehkan berbahasa Turki, Mustafa Kamal melewati suatu masjid yang masih mempergunakan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dirinya merobohkan masjid itu. Cerita yang lain mengatakan, ketika Mustafa mewajibkan setiap orang Turki memakai topi Barat yang kala itu di Turki lazim dianggap sebagai simbol kekafiran, maka barangsiapa yang tidak mau menuruti perintahnya memakai topi, orang itu akan dihukum gantung. Hasilnya, banyak lelaki Turki yang digantung di tiang-tiang gantungan yang sengaja dibuat di lapangan-lapangan kantor pemerintahannya.

Deislamisasi dan juga terhadap agama lainnya di Turki selama kekuasaan Mustafa Kamal ini benar-benar keterlaluan. Barangsiapa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang kejahatan-kejahatan orang yang oleh Barat disebut sebagai ‘Bapak Turki Modern’ ini, ada dua buku karya Dr. Abdullah ‘Azzam yang saya rekomendasikan yakni ‘Al Manaratul Mafqudah’ (Majalah al Jihad, Pakistan, 1987) dan ‘Hidmul Khilafah wa bina-uha’ (Markaz Asy-Syahid Azzam Al-I’laamii, Pakistan).

Di dalam buku pertama yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Abdullah ‘Azam memaparkan kejadian sakitnya Mustafa Kamal menjelang sakaratul mautnya yang sungguh-sungguh mengerikan. Abdullah ‘Azzam menulis, “…Mustafa Kamal terserang penyakit dalam (sirrosis hepatitis) disebabkan alkohol yang terkandung dalam khamr. Cairan berkumpul di perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti. Dia juga terserang penyakit kelamin (GO), akibat amat sering berbuat maksiat. Untuk mengeluarkan cairan yang berkumpul pada bagian dalam perutnya (Ascites), dokter mencoblos perutnya dengan jarum. Perutnya membusung dan kedua kakinya bengkak. Mukanya mengecil. Darahnya berkurang sehingga Mustafa pucat seputih tulang.”

Selama sakit Mustafa berteriak-teriak sedemikian keras sehingga teriakannya menerobos sampai ke teras istana yang ditempatinya. Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Beratnya hanya 48 kilogram. Giginya banyak yang tanggal hingga mulutnya hampir bertemu dengan kedua alis matanya. Badannya menderita demam yang sangat sehingga ia tidak bisa tidur. Tubuhnya juga mengeluarkan bau bagaikan bau bangkai. Walau demikian, Mustafa masih saja berwasiat, jika dia meninggal maka jenazahnya tidak perlu dishalati.

“Pada hari Kamis, 10 November 1938 jam sembilan lebih lima menit pagi, pergilah Mustafa Kamal dari alam dunia dalam keadaan dilaknat di langit dan di bumi…,” tulis Abdullah ‘Azzam. Naudzubilahi min dzalik!

Majalah Al Mujtama’ Kuwait pada tanggal 25 Desember 1978 edisi 425-426 memuat sebuah dokumen rahasia tentang peranan dan konspirasi kaum Yahudi di dalam menumbangkan kekhalifahan Turki Utsmaniyyah. Dokumen ini berasal dari sebuah surat yang ditulis Dutabesar Inggris di Konstantinopel, Sir Gebrar Lother, kepada Menteri Luar Negeri Inggris Sir C Harving pada tanggal 29 Mei 1910. Dalam dokumen tersebut dipaparkan secara rinci bagaimana kaum Freemason melakukan penyusupan ke berbagai sektor vital pemerintahan Turki untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dan mengangkat Mustafa Kamal Ataturk, untuk menghapuskan kekhalifahan Islam di Turki. Bahkan kaum Mason Turki ini berhasil masuk dalam lingkaran pertama Sultan Abdul Hamid II sehingga banyak kebijakan-kebijakannya yang disabot atau disalahgunakan.

Mungkin demikian dulu paparan soal Mustafa Kamal ini yang oleh sejarah resmi disebut sebagai “Bapak Turki” (Attaturk), padahal seharusnya dia disebut sebagai “Penghancur Turki”. Sama seperti mantan Presiden Suharto yang disebut sebagai “Bapak Pembangunan” atau “Guru Bangsa”, padahal seharusnya dia disebut sebagai “Bapak Penghancur Indonesia”. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

inspired by http://www.eramuslim.com


The Fall of Hagia Sophia

Sedikit melanjutkan catatan facebook tentang Aya Sofia...ada yang bertanya.."bukankah itu Masjid?...mengapa disebut Katedral...."?. Baiklah,..meski kisah jatuhnya Hagia Sophia a.k.a Aya Sofia sudah banyak yang nulis,..jadi saya ambil saja salah satu kisah dari artikel Wikipedia  tahun 2008 dan tulisan Eyi79 di Multiply. Konstantinopel berhasil ditaklukkan pada masa itu.

Siapa Penakluknya?
Konstantinopel ditaklukan oleh Muhammad Al-Fateh II


Sultan Mehmed II ,(30 Maret 1432 – 3 Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang juga menaklukkan Kekaisaran Romawi  Timur. Handal dan ahli dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Dia seorang pemimpin yang hebat selain Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan Islam dalam peperangan di Ain Jalut melawan tentara Mongol) dan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi ( pahlawan Islam dalam perang salib). 

Kemenangannya atas Konstantinopel menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga cara ia memilih tenteranya. Ia merupakan anak didik Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
Mozaik Yesus di Hagia Sophia

Dia yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul. 

Sultan Muhammad II atau Mehmed Al-Fatih

Kekaisaran Romawi terpecah dua, Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi geopolitik saat itu.

Banyak yang mengincar kota ini untuk dikuasai, bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar, Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai Jerusalem.
Wilayah Konstantinopel-salin dan zoom in untuk melihat batas2an dengan lebih jelas-


Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 668M, namun gagal dan salah satu sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya Abu Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng Konstantinopel di wilayah Golden Horn.

Generasi berikutnya, baik dari Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.

Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi –bahkan dua lapis– seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan banyak bala bantuan.
Constantine XI Paleologus,the last Byzantine Emperor at the battlements, dawn of the 29th May of 1453

Hari Jumat, 6 April 1453M, Muhammad II atau disebut juga Mehmed bersama gurunya, syaikh Aaq Syamsudin, beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam buatan Urban –teknologi baru pada saat itu– Muhammad II mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk Islam atau menyerahkan penguasaan kota secara damai atau perang. Constantine Paleologus menjawab tetap mempertahankan kota dengan dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa.
Muhammad Al Fatih's Great Gun

Kota dengan benteng 10m-an tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat melalui pasukan altileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan laut Marmara pasukan laut harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.

Berhari-hari hingga berminggu-minggu benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah pasukan Constantine mampu mempertahankan celah tersebut dan dengan cepat menumpuk kembali hingga tertutup. Usaha lain pun dicoba dengan menggali terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn.


29 Mei, setelah sehari istirahat perang Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.
Pertempuran Konstantinopel 1453AD

Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Islam, Yahudi ataupun Kristen. Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya.
Jatuhnya Konstantinopel
Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah –terutama sekolah untuk kepentingan administratif kota– secara gratis, siapa pun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, bahkan rumah diberikan gratis kepada para pendatang yang bersedia tinggal dan mencari nafkah di reruntuhan kota Byzantium tersebut. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan.
Muhammad Al-Fatih memasuki Konstantinopel
Dan kini Hagia Sophia yang megah berubah fungsi menjadi sebuah museum
Makam Muhammad Al-Fatih
Nah sekarang sudah saya jelaskan mengapa Hagia Sophia disebut Katedral atau sebaliknya..salam & terima kasih.



Kematian Tragis Rejim Diktator


Muammar Gaddafi di era kegemilangan dan penguasaanya.



Saya mulakan catatan perkongsian di pondok teduhan ini dengan kalimah agung,
Bismillah.

1. Berakhirnya episod seorang pemimpin rejim diktator Libya, Muammar Gaddafi yang berkuasa lebih 42 tahun di negaranya itu. Khamis, 21 Oktober yang lalu kisah kematiannya yang saat kini masih menjadi tanda tanya punca sebenar kematiannya. Terbunuh atau dibunuh? Wallahu’alam. Apa pun, pasca kejatuhan rejim beliau tentunya membawa suatu perubahan yang besar buat generasi baru Libya. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa beliau dan di akhirat sana jualah tempat pengadilan yang sebenar. Dan – mudahan-mudahan Allah SWT memberikan kita semua taufiq dan hidayah-Nya dengan apa yang berlaku.



Kata-kata egonya suatu masa dahulu memakan diri. Gaddafi mengelarkan para penentangnya sebagai "tikus" dan akan menjejaki mereka sehingga ke lubang cacing. Akhirnya, beliau ditemui di lubang ini.

2. “Kebenaran pasti tertegak, dan kezaliman akan runtuh dan musnah” : - Itulah hakikat sunnatullah. Dalam sejarah peradaban dunia, kepimpinan yang zalim, menindas dan angkuh akhirnya, akan tumbang, musnah dan hancur dengan keizinan Allah SWT. Maha Firaun, Hamman, Namrud, Qarun dan lain-lain – terbukti musnah dengan pelbagai kisah bencara dan peristiwa. Belajar, menyemak dan meneliti sejarah yang lampau – sesungguhnya terlalu banyak iktibar buat kita semua.


"Salam perkenalan dari saya"
Mustafa Kamal Ataturk, al-Ghazi -
Presiden pertama Negara Republik Turki.

3. Seusai membaca kisah bapa Sekularisme Turki, Mustafa Kamal Ataturk buat kali keduanya melalui novel yang digarap dan ditulis oleh Abdul Latip Talib :- memberikan suatu kejelasan yang benar kepada saya tentang hakikat sebuah kekuasaan Allah SWT!. Benar, sehebat – sekuat –segagah – seangkuh mana pun manusia, sebenarnya dia adalah hamba Allah SWT yang kerdil, hina dan kecil. Tiada apa-apa. Dan, Maha Agung dan besar jualah Allah SWT.

4. Ramai daripada kita, tahu siapa Mustafa Kamal Ataturk. Seorang manusia durjana yang memusnahkan institusi khalifah Islam dalam sekelip mata. Musuh Allah SWT, Yahudi dan konco-konconya beratus-ratus tahun merancang, merencana, melaksanakan dan berjuang bersungguh-sungguh meruntuhkan kerajaan Islam Uthmaniah – namun, beliau iaitu Ataturk melakukannya dalam beberapa tempoh masa sahaja dengan mudah.



Tulisan jawi dan bahasa Arab terus dilupuskan dan usaha melenyapkannya adalah konsisten diera pemerintahannya.

5. Kekejamannya, penindasannya, segala usaha-usahanya membaratkan Turki serta rakyatnya adalah suatu dosa yang terbesar yang pernah dilakukan dalam sejarah manusia. Kesanggupannya, tekadnya dan sesungguhnya memerangi “ruh” Islam adalah suatu yang sangat luar biasa. Strategi, kebijaksanaan dan perancangan yang sangat-sangat licik itu, membuatkan beliau pernah diangkat sebagai hero, pejuang dan pahlawan Islam suatu masa dahulu. Ternyata, helahnya itu berjaya! Beliau sebenarnya, adalah pengkhianat!.



Tarian barat yang dipeloporinya di dunia pemerintahan Turki era moden.


6. Dosa-dosa beliau : - membuang seluruh kehidupan Islam dalam kehidupan rakyat Turki adalah dosa yang sangat-sangat-sangat besar. Tekadnya, mengarahkan pembudayaan pakaian barat, serban diubah kepada topi, tudung menutup aurat muslimat diarah agar ditanggalkan, laungan azan dialih bahasakan kepada bahasa Turki, begitu juga Al-Quran - diterjemahkan ke bahasa Turki dan hanya dialunkan dalam bahasa Turki, memperkenalkan tarian-tarian barat, mempopularkan minuman arak sebagai minuman asasi, sekolah agama ditutup, alim ulama ditangkap, dipenjara dan dibunuh sehingga mencecah 500 ribu orang - dan terlalu banyak dosanya!

" Buat apa yang saya suruh! " Jeritan Diktator itu dengan nada yang sinis.

7. Saya membaca dengan penuh kesedaran, terusik segala perasaan dan terbangkit akan ruh yang dalaman. Bahawa, inilah realiti kemusnahan yang terancang oleh musuh-musuh Allah SWT. Kamal Ataturk, hanya lembu yang diheret hidung oleh mereka. MasyaAllah, benar – dia adalah penegak agenda Yahudi. Usah terperanjat apabila kenapa beliau boleh bertindak dan menjadi “manusia” yang sedemikian rupa. Bacalah, kisah-kisa awal kehidupannya dan anda akan faham kenapa hal ini boleh berlaku.


Kematian yang diraihkan oleh rakyat Turki yang cintakan ruh Islami.

8. Ternyata akhir hayat - Ataturk dipenuhi dengan “nanah-nanah” yang menyiksakan dan membuatkan beliau hidup seperti neraka dunia. Beliau dihinggapi pelbagai penyakit-penyakit misteri, kulit gatal yang bersangatan, badan menjadi panas, darah tinggi, menjadi nyayuk pelupa, dan sebagainya. Kisah-kisahnya ini boleh dibaca dengan penuh keinsafan buat kita di dalam novel garapan Tuan Abdul Latip Talib ini.

9. Pemergian beliau, adalah diiringi tangisan air mata kegembiraan bukannya kesedihan. Mayatnya diawet untuk tempoh beberapa hari. Berlaku perbincangan di kalangan menteri-menterinya dalam mengurus jenazahnya. MasyaAllah – Allah SWT menghina dan mengazabnya. Terakhirnya, ialah jenazahnya yang hendak dikebumikan tidak diterima oleh bumi. ( Saya sendiri tidak memahami bagaimana keadaan dan rupa suasananya, namun mengikut kisah mungkin bumi menolak atau kuburnya berlubang. Wallahu’alam).



Jasadnya disemadikan disisi. Marmar binaan yang dibuat khusus untuknya setelah bumi tidak menerima jenazah diktator ini.


10. Kini, jasadnya disemadikan di Muzium Kamal Ataturk, di Ankara – Turki buat iktibar dan pedoman buat seluruh ummat manusia. Saya kongsikan kisahnya bukan untuk mengaibkannya atau memburuk-burukan dirinya yang telah sedia dimaklumi kisahnya tetapi, sebagai suatu pengajaran yang besar buat kita ialah, Allah SWT itu Maha Agung, Maha Kuasa dan Maha Adil!


Muzium Mustafa Kamal Ataturk, di Ankara Turki.

11. Novel, terbaru Abdul Latip Talib – Mustafa Kamal Ataturk, penegak agenda Yahudi ;- ini sangat-sangat bagus untuk dibaca oleh generasi muda. Saya sangat-sangat syorkan. Bagi adik-adik yang telah habis peperiksaan dan sebagainya, mintalah ibu bapa belikan novel ini dan bacailah ia sebagai mengisi waktu terulang anda. Saya bagi 5/5!. Syabas!

12. Ini adalah kali kedua saya membaca kisah Mustafa Kamal Ataturk, selepas membacanya buat pertama kalinya ketika tingkatan dua (tahun 1999) melalui buku Turki Dua Wajah, oleh Dr Abdullah Azzam. Selamat membaca dan mengambil ibrah melaluinya. InsyaAllah.



Ilustrasi Gambar Ariel Sharon yang digambarkan. Wallahu'alam

13. Ariel Sharon, bekas presiden Israel juga kini – menghabiskan sisa-sisa hidupnya sebagai mumia hidup dengan penuh penyeksaan dan penderitaan. Beliau adalah manusia yang busuk hatinya, sangat-sangat kejam sifat keluarmanusiaannya dan sejarah merekodkan segala kezaliman-kezalimannya buat untuk rakyat Palestin. Beliau telah koma hampir empat tahun dan kini, terus tidak sedarkan diri. Umurnya mencecah 82 tahun dan berat badannya digambarkan hanya seberat 15 kg sahaja. Kisahnya, buat kita semua berfikir!

14. Buat semua pengdiktator yang masih ada, masa anda akan menyusul tiba. Nantikan sahaja, teruskan dengan kezaliman, penindasan dan bersuka ria di takhta kegemilangan kalian. Gah dengan kuasa, harta dan wanita sahaja tidak punyai apa-apa, jika rakyat terus dihina, ditindas, ditakut-takutkan dan ditekan-tekan sedemikian rupa. – Kuasa rakyat, mampu meruntuhkan takhta walaupun sekukuh manapun tampuk kerajaan pemerintahan dengan keizinan Allah SWT.

15. Akhirnya, kepada Allah SWT jualah kita akan kembali! Justeru, usahlah sombong, bongkak dan ego dengan kediktatoran anda.

“Kami akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di merata-rata tempat (dalam alam Yang terbentang Luas ini) dan pada diri mereka sendiri, sehingga ternyata jelas kepada mereka Bahawa Al-Quran adalah benar. belumkah ternyata kepada mereka kebenaran itu dan belumkah cukup (bagi mereka) Bahawa Tuhanmu mengetahui dan menyaksikan tiap-tiap sesuatu?”

( Fusillat 41 : 53)

Fahami Istilah ( Kamus Dewan, Edisi Empat)

(a) Diktator ;- pemerintah mutlak, terutamanya yang merampas kuasa tanpa mengikut perlembagaan dan menggunakannya secara zalim.

(b) Rejim ;- sistem kerajaan, pemerintahan atau pentadbiran.

(c) Khalifah ;- seorang yang diamanahkan untuk menguruskan dan mentadbir dunia mengikut lunas syariat Islam.
 
 

Sebab Mustafa Kemal Atatür, presiden Turki pertama inilah yang meresolusikan Turkish Constitution of 1924 dan membuat bentuk pemisahan antara agama dan negara dengan membentuk negaranya menjadi negara sekuler demokratis berdasarkan pada ideologi Kemalis (Kemalist ideology).

Sejalan dengan waktu dan perkembangan jaman, Turki tumbuh dan besar menjadi negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam (99% penduduk Turki adalah muslim) tapi pemerintah tidak ikut campur dalam urusan beragama.

Sepak terjang Mustafa Kemal Atatür sebagai kepala pemerintahan dari negara mayoritas penduduk beragama Islam namun mengubah diri menjadi negara sekuler, menarik perhatian majalah Time, hingga majalah mingguan ini membuat wawancara dan liputan khusus mengenai sistem kepemerintahan Turki hingga wajahnya menjadi cover di edisi 24 Maret 1923.

Identitas sekuler tetap dipakai Turki hingga sekarang. Adapun partai berkuasa saat ini, Partai Keadilan dan Pembangunan (Adalet ve Kalkınma Partisi) yang beraliran konservatif, saat mencoba memasukkan unsur-unsur Islam dalam pemerintahan, ditentang oleh lawan-lawan politiknya hingga dicap sebagai partai yang memasukkan agenda Islam secara terselubung dalam pemerintahan. Ini jelas hal yang bertentangan dengan Turkish Constitution of 1924.

Sampai di tahun 1986, di sebuah daerah di arah barat laut Turki di propinsi Bursa, kota terbesar keempat di negara ini berdiri sebuah band bernama Mezarkabul, dalam bahasa Turki artinya Pentagram, yakni bintang berujung lancip lima yang digambar dengan lima garis lurus. Lambang pentagram bila digambarkan terbalik sering disimbolkan sebagai lambang dari kepala 'Baphomet' atau setan berbentuk kepala kambing, simbol yang sering dipakai dalam pemujaan anti Tuhan. Lambangnya jari telunjuk dan kelingking ke arah atas.

Asal muasal nama 'Baphomet' sendiri berasal dari sebuah puisi kuno karya 'Troubadour Gavaudan' yang berjudul "Senhors, per los nostres peccatz" yang berbahasa Occitan, yaitu bahasa dari daerah di sekitar Perancis, Italia, Spanyol dan Monaco pada masa Kekaisaran Templar tahun 1195 M.

Adapun mengenai musik setan oleh beberapa kalangan agamawan sering disebutkan sebagai musik-musik yang dekat dengan keputusasaan, kekerasan, kebejatan moral, seks, narkoba dan sejenisnya.

Mezarkabul sendiri didirikan oleh gitaris Hakan Utangaç dan drummer Cenk Ünnü, awalnya hanya band yang sering pentas dari panggung ke panggung dengan lagu mereka sendiri. Lagu yang gelap, muram dan banyak bertema tentang kematian. Di negaranya, Mezarkabul diacuhkan karena memuat lirik-lirik bertema pemujaan tentang setan, sementara sejak tahun 1992 band ini mulai populer di negara-negara Eropa dan Amerika.

Simak lagu berikut ini, Anatolian dari Mezarkabul, lihat video klipnya yang muram dan serasa melihat bentukan okultisme di dalamnya. Perlu dicatat, lagu-lagunya Mezarkabul ini berbahasa Turki, jadi ya silahkan bersusah-payah mencerna artinya...


Original Turkish Language

Sonsuz karanlýk bu yaslý günümde
Yad insanoðlu bu durmaz sözünde
Nerden bilinmez bu kin gözlerinde
Yansýr bu korkum sararmýs yüzümde

Halim bilmez, derdim sormaz
Zor anýmda, sahip çýkmaz
Böyle sansýz mertlik olmaz
Bu ihanet cezasýz kalmaz

Anatolia, Anatolia
Sevgim seninle bu zor günlerinde
Anatolia, Anatolia
Kalemi kýr cezamý kes onurumu geri ver

Be hey anla derdim bu son çýðlýðýmda
Yorgun bu toprak ölüm cok yakýnda

Doðduðun yer, bu eski dünya
Doyduðun yer, bu yaþlý dünya
Bir gün gelmiþ, gülmez olmuþ
Ýsmi artýk anýlmaz olmuþ

Anatolia, Anatolia
Sevgim seninle bu zor günlerinde
Anatolia, Anatolia
Kalemi kýr cezamý kes onurumu geri ver
In English Translation

Won't you believe in the darkness I'm mournin
Blaze in the night is the sign of the warnin
You don't remember the pride you believed in
Now you're to reap the reward for deceivin

Won't you leave me alone in silence
I've been greevin for all this violence
Rain is my sorrow,wind is my sadness
Can't you see me with all your blindness

Anatolia, Anatolia
We were only receivin but we always believin
Anatolia, Anatolia
May be we'll change and always will save
And promise to never leave

Can you believe in the grief of a mourner
Blood in my veins feeds the seeds of a slaughter

Won't you leave me alone in silence
I've been greevin for all this violence
Rain is my sorrow,wind is my sadness
Can't you see me with all your blindness

Anatolia, Anatolia
We were only receivin but we always believin
Anatolia, Anatolia
May be we'll change and always will save
And promise to never leave


Catatan: Di negara Eropa dan Amerika, Mezarkabul dikenal dengan nama Pentagram
 
 

...[Senin tanggal 3 Maret 1924 (28th Rajab 1342AH), dunia dikejutkan oleh berita bahwa Mustafa Kemal di Turki secara resmi telah menghapus Khilafah. Pada malam itu Abdul Majid II, Khalifah terakhir kaum muslimin, dipaksa untuk mengemas kopernya yang berisi pakaian dan uang ke dalam kendaraan nya dan diasingkan dari Turki, dan tidak pernah kembali. Dengan cara itulah pemerintahan Islam yang berusia 1342 tahun berakhir. Kisah berikut adalah sekelumit sejarah dari tindakan-tindakan kekuatan kolonialis dengan pertama kali menyebarkan benih perpecahan diantara kaum muslimin dengan menanamkan nasionalisme dan akhirnya mengatur penghancuran Daulah Khilafah melalui agen-agen pengkhianatnya.] >> ...3 Maret 2012 tahun ini genap 88 tahun kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah. Musthafa Kamal Attaturk, antek barat keturunan yahudi yang lahir di Salanik atau Salonika (1880 M/1296 H) ini pada tanggal 3 Maret 1924 melalui sidang Dewan Perwakilan Nasional, memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun tersebut dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki....>>...Musthafa Kamal Attaturk datang mewujudkan impian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya oleh orang-orang Eropa yakni memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki....>> Musthafa Kamal Attaturk lahir di kota Salonika atau kota Yahudi, yang berpenduduk 140.000 jiwa, dimana 80.000 diantaranya adalah orang-orang Yahudi Espana dan 20.000 lagi adalah orang-orang Yahudi Aldunama, yakni kaum Yahudi yang berpura-pura masuk Islam (dokumen duta Inggris, Lother, tanggal 29-5-1910), diterbitkan oleh Majalah Al-Mujtama’ no. 425-529, 1978.) Musthafa Kamal Attaturk adalah agen dan antek orang-orang kafir Eropa, terutama Inggris....>>...Musthafa mengawali pengkhianatannya ketika berada di Palestina, dengan mengadakan perjanjian dengan Allenby, panglima pasukan Inggris. Dari pengkhianatan itu disepakati Musthafa menarik pasukannya dari Palestina dan memberi kesempatan kepada Allenby untuk masuk bersama pasukannya dalam keadaan tenang dan damai. Pasukan Allenby akhirnya memukul mundur pasukan ke IV Turki dengan pukulan yang mematikan. Akibat dari pengkhianatan awal Musthafa, kekuatan Turki hancur untuk selama-lamanya dimana hasil pertempuran sangat memilukan, jumlah tawanan mendekati seratus ribu tentara, di luar jumlah mereka yang mati oleh peluru orang-orang Druze dan Armenis (Ar Rajulu Ash-Shanamu)...>>..1. Mundurnya Musthafa Kamal dari posisi strategis yang terlindung kuat, yakni di timur Nabulus, yang dilakukan persis di malam masuknya pasukan Allenby, 19 September 1917, dengan mendadak dan dalam waktu yang singkat.Dhabith Tarki Sabiq, mantan jenderal Turki, penulis buku Ar Rajulu Ash-Shanamu, Kamal Attaturk (Manusia Berhala, Kamal Attaturk), menyatakan : “Di sini terjadi kesepakatan antara Mustafa Kamal dengan panglima pasukan Inggris, Jenderal Allenby, secara rahasia. Isi kesepakatan tersebut ialah Musthafa Kamal akan menarik mundur pasukannya secara mendadak, sehingga tentara Turki tidak mampu melakukan pertahanan. Tentu saja hal itu menyebabkan mereka jatuh ke tangan musuh. 2. Inggris mengadakan hubungan dengan Musthafa Kamal pada waktu dia masih menjadi panglima pasukan di Palestina. Mereka membujuk Musthafa Kamal untuk mengadakan pemberontakan terhadap Sultan dan Inggris berjanji untuk membantu rencana tersebut. 3. Setelah Allenby merebut kemenangan, maka ia datang ke Istambul. Dia meminta Daulah Turki yang kalah untuk mengangkat Musthafa Kamal sebagai panglima pasukan ke IV dekat wilayah Maushil (kota di Iraq), dimana pengaruh Inggris dan daerah minyak terletak. Tujuannya supaya Musthafa Kamal dapat melindungi berbagai kepentingan Inggris dan mengamankan mereka di sana. 4. Musthafa Kamal, setelah kekalahan besar yang diderita Turki dan sesudah kembali ke Turki, mempunyai hubungan rahasia dengan pastor yang dikenal dengan nama Frid, seorang kapala intelejen Inggris di Turki. 5. Sandiwara kemenangan yang gemilang di Anatolie, khususnya di wilayah Sicoria, Azmir, dan Avion yang menjadikan Musthafa Kamal melambung ketenarannya bagaikan sebuah lagenda. Maka sempurnalah sandiwara tersebut dengan penampilan yang menghipnotis dan merampas perasaan hati itu. Inggris telah menekan Khalifah sedemikian rupa sehingga dia nampak lemah dan tak berdaya. Sementara di sisi lain mereka berpura-pura lemah menghadapi Musthafa Kamal agar nampak bahwa dia adalah pahlawan satu-satunya di Turki. Akhirnya pada tanggal 3 Maret 1924, Musthafa Kamal, sang agen dan antek Inggris turunan Yahudi tersebut mengusulkan rencana untuk menghapus, membubarkan khilafah, memisahkan antara agama dan negara, serta mengganti Mahkamah Syariah dan Undang-Undang Syariah dengan Mahkamah Modern (Thaghut) dan Undang-Undang Modern (Thaghut)...>>

88 Tahun Tanpa Khilafah : From Imarah To Khilafah

(Arrahmah.com) -

M. Fachry
Jum'at, 2 Maret 2012 17:53:33
 
3 Maret 2012 tahun ini genap 88 tahun kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah. Musthafa Kamal Attaturk, antek barat keturunan yahudi yang lahir di Salanik atau Salonika (1880 M/1296 H) ini pada tanggal 3 Maret 1924 melalui sidang Dewan Perwakilan Nasional, memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun tersebut dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki.
Sejak peristiwa 3 Maret 1924, kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah, terpecah belah menjadi sekitar 60-an negara nasionalis yang tidak terikat satu sama lain dengan ikatan yang shahih (aqidah Islam), dihinakan, wilayahnya diduduki penjajah, darahnya ditumpahkan, kehormatannya dilecehkan, dan agamanya dinistakan.
Kini, setelah 88 tahun berlalu, gaung kebangkitan Islam yang sejak lama diperjuangkan mulai menampakkan hasilnya. Kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia melihat secercah harapan kembalinya kejayaan dan keberkahan hidup di bawah naungan syariat Islam di bawah sistem pemerintahan Islam, Khilafah Islamiyyah.
Nubuwwah dari Rasulullah SAW., yang memberitakan akan berakhirnya masa kepemimpinan para diktaktor yang kejam dan bengis dan menjadi awal kemunculan sistem Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian mulai terlihat tanda-tandanya.
Keruntuhan rezim diktaktor Tunisia, disusul Mesir, Libya, dan kini Suriah menjadi tanda dan bukti benarnya berita kenabian Rasulullah SAW. Sementara itu, fenomena kemunculan negara-negara Islam atau yang lebih dikenal dengan Imarah Islam, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan Daulah Islam Iraq menjadi penanda dan bukti yang menguatkan bahwa masa kedatangan Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian sudah semakin dekat. Karena seluruh Imarah Islam yang ada bercita-cita mewujudkan Khilafah Islamiyah mengikuti metode kenabian. Insya Allah!       

Bagaimana Khilafah Islam Diruntuhkan ?
Syekh Abdullah Azzam rahimahullah dalam bukunya ‘Al Manarah Al Mafqudah’ (Pelita Yang Hilang) menjelaskan penyebab runtuhnya kekhilafahan. Menurut beliau, orang-orang Eropa berpendapat bahwa cara yang paling mudah untuk mematikan Islam adalah melayangkan pukulan mematikan memlalui tangan putra-putranya yang mengaku sebagai kaum Muslimin.


Musthafa Kamal Attaturk datang mewujudkan impian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya oleh orang-orang Eropa yakni memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki.
Menurut Syekh Abdullah Azzam dalam ‘Al Manarah Al Mafqudah’ buku beliau yang diterbitkan di Shada, perbatasan Afghanistan pada 26 Juni 1987 tersebut, Musthafa Kamal Attaturk lahir di kota Salonika atau kota Yahudi, yang berpenduduk 140.000 jiwa, dimana 80.000 diantaranya adalah orang-orang Yahudi Espana dan 20.000 lagi adalah orang-orang Yahudi Aldunama, yakni kaum Yahudi yang berpura-pura masuk Islam (dokumen duta Inggris, Lother, tanggal 29-5-1910), diterbitkan oleh Majalah Al-Mujtama’ no. 425-529, 1978.)
Musthafa Kamal Attaturk adalah agen dan antek orang-orang kafir Eropa, terutama Inggris. Musthafa mengawali pengkhianatannya ketika berada di Palestina, dengan mengadakan perjanjian dengan Allenby, panglima pasukan Inggris. Dari pengkhianatan itu disepakati Musthafa menarik pasukannya dari Palestina dan memberi kesempatan kepada Allenby untuk masuk bersama pasukannya dalam keadaan tenang dan damai. Pasukan Allenby akhirnya memukul mundur pasukan ke IV Turki dengan pukulan yang mematikan. Akibat dari pengkhianatan awal Musthafa, kekuatan Turki hancur untuk selama-lamanya dimana hasil pertempuran sangat memilukan, jumlah tawanan mendekati seratus ribu tentara, di luar jumlah mereka yang mati oleh peluru orang-orang Druze dan Armenis (Ar Rajulu Ash-Shanamu)

.

Syekh Abdullah Azzam membeberkan dalam ‘Pelita yang Hilang’ bukti-bukti pengkhianatan Musthafa Kamal Attaturk dan kesepakatannya dengan Inggris.
1. Mundurnya Musthafa Kamal dari posisi strategis yang terlindung kuat, yakni di timur Nabulus, yang dilakukan persis di malam masuknya pasukan Allenby, 19 September 1917, dengan mendadak dan dalam waktu yang singkat.Dhabith Tarki Sabiq, mantan jenderal Turki, penulis buku Ar Rajulu Ash-Shanamu, Kamal Attaturk (Manusia Berhala, Kamal   Attaturk), menyatakan : “Di sini terjadi kesepakatan antara Mustafa Kamal dengan panglima pasukan Inggris, Jenderal Allenby, secara rahasia. Isi kesepakatan tersebut ialah Musthafa Kamal akan menarik mundur pasukannya secara mendadak, sehingga tentara Turki tidak mampu melakukan pertahanan. Tentu saja hal itu menyebabkan mereka jatuh ke tangan musuh.
2. Inggris mengadakan hubungan dengan Musthafa Kamal pada waktu dia masih menjadi panglima pasukan di Palestina. Mereka membujuk Musthafa Kamal untuk mengadakan pemberontakan terhadap Sultan dan Inggris berjanji untuk membantu rencana tersebut.
3. Setelah Allenby merebut kemenangan, maka ia datang ke Istambul. Dia meminta Daulah Turki yang kalah untuk mengangkat Musthafa Kamal sebagai panglima pasukan ke IV dekat wilayah Maushil (kota di Iraq), dimana pengaruh Inggris dan daerah minyak terletak. Tujuannya supaya Musthafa Kamal dapat melindungi berbagai kepentingan Inggris dan mengamankan mereka di sana.
4. Musthafa Kamal, setelah kekalahan besar yang diderita Turki dan sesudah kembali ke Turki, mempunyai hubungan rahasia dengan pastor yang dikenal dengan nama Frid, seorang kapala intelejen Inggris di Turki.
5. Sandiwara kemenangan yang gemilang di Anatolie, khususnya di wilayah Sicoria, Azmir, dan Avion yang menjadikan Musthafa Kamal melambung ketenarannya bagaikan sebuah lagenda. Maka sempurnalah sandiwara tersebut dengan penampilan yang menghipnotis dan merampas perasaan hati itu. Inggris telah menekan Khalifah sedemikian rupa sehingga dia nampak lemah dan tak berdaya. Sementara di sisi lain mereka berpura-pura lemah menghadapi Musthafa Kamal agar nampak bahwa dia adalah pahlawan satu-satunya di Turki.
Akhirnya pada tanggal 3 Maret 1924, Musthafa Kamal, sang agen dan antek Inggris turunan Yahudi tersebut mengusulkan rencana untuk menghapus, membubarkan khilafah, memisahkan antara agama dan negara, serta mengganti Mahkamah Syariah dan Undang-Undang Syariah dengan Mahkamah Modern (Thaghut) dan Undang-Undang Modern (Thaghut).
Syekh Abdullah Azzam mengomentari tindakan keji Musthafa Kamal tersebut: “Sungguh Musthafa Kamal telah mencabut bangunan yang tinggi dari pondasinya. Bangunan yang selama lima abad menjadi menara petunjuk bagi kaum Muslimin, menjadi pelita yang menerangi kaum Muslimin di bumi Turki.”
Syekh Abdul Qadim Zallum, dalam bukunya “How The Khilafah Destroyed” (Kaifa Hudimat al-Khilafah) menceritakan detik-detik dimana Khilafah Islam terakhir di Turki diruntuhkan oleh antek dan agen Inggris, Musthafa Kamal Attatruk.


“Pada pagi hari tanggal 3 Maret 1924, diumumkan bahwa Majelis Nasional telah menyetujui penghapusan Khilafah dan pemisahan agama dari urusan-urusan negara. Pada malamnya, Musthafa Kamal mengirimkan perintah kepada gubernur Istambul yang menetapkan bahwa Khalifah Abdul Majid harus meninggalkan Turki sebelum fajar hari berikutnya. Pada tengah malam, gubernur bersama satu pasukan dari kesatuan polisi dan militer mendatangi istana Khalifah. Khalifah dipaksa masuk ke dalam mobil yang kemudian membawanya melintasi perbatasan menuju Swiss. Setelah ia dibekali satu kopor berisi beberapa potong pakaian dan sejumlah uang. Dua hari kemudian, Musthafa mengumpulkan seluruh pangeran dan putri Sultan, kemudian mendeportasinya ke luar negeri. Seluruh peran agama dihapuskan dan waqaf kaum Muslimin menjadi milik negara. Sekolah-sekolah agama diubah menjadi sekolah umum di bawah pengawasan kementerian pendidikan. Demikianlah bagaimana caranya Khilafah diruntuhkan. Khilafah benar-benar runtuh, dan ikut runtuh pula Islam dalam kapasitasnya sebagai konstitusi negara, sebagai sumber perundang-undangan umat, serta sebagai pedoman hidup. Semuanya itu adalah perbuatan Inggris melalui kaki tangan dan agen mereka, si pengkhianat Musthafa Kamal Pasha.”


Lihat apa yang diucapkan Musthafa Kamal dalam pidatonya yang disampaikan pada anggota dewan:
“Dengan harga apa yang harus dibayar untuk menjaga Republik yang terancam ini dan menjadikannya berdiri kokoh di atas prinsip ilmiah yang kuat? Jawabannya Khalifah dan semua keturunan keluarga Utsman harus pergi (dari Turki), pengadilan agama yang kuno dan undang-undangnya harus diganti dengan pengadilan dan undang-undang modern, sekolah-sekolah kaum agamawan harus disterilkan tempatnya untuk dijadikan sekolah-sekolah negeri yang non agama.”

Dan Umat Islam pun Tercerai Berai
Pasca diruntuhkannya Khilafah Islam yang terakhir di Turki, umat Islam tercerai berai, bagai anak ayam kehilangan induknya. Kaum Muslimin terpecah belah menjadi sekitar 60-an negara nasionalis yang tidak terikat satu sama lain dengan ikatan yang shahih (aqidah Islam).
Setelah Khilafah Islam diruntuhkan, kaum Muslimin berpecah belah dan menyebar pada jalan yang berbeda-beda laksana domba di malam hujan, dimana kemudian kawanan serigala menerkam kaum Muslimin yang tercerai berai tersebut. Semua musuh mencabut senjatanya dan menghunuskan pedangnya untuk menyembelih siapapun dan dengan cara bagaimanapun yang mereka sukai. Khilafah Islam, sang pelindung umat sudah tiada lagi.
Syekh mujahid, Usamah bin Ladin rahimahullah dalam “Taujih Manhajiyah 2” menggambarkan derita umat akibat tercerai berai dan tidak memiliki pemimpin.


“ Pada saat darah orang-orang Islam mengalir dan ditumpahkan, di Palestina, Chechnya, Philipina, Kashmir dan Sudan, dan anak-anak kita mati lantaran embargo Amerika di Irak. Dan ketika luka-luka kita belum sembuh, sejak serangan-serangan  salib terhadap dunia Islam pada kurun yang lalu, dan yang merupakan hasil dari kesepakatan Saix-Piccot antara Inggris dan Prancis, yang menyebabkan dunia Islam terbagi-bagi menjadi potongan-potongan, sedangkan para kakitangan salib masih berkuasa di dalamnya sampai hari ini, tiba-tiba keadaan yang serupa menghadang kita dengan kesepakatan Saix-Piccot, yaitu kesepakatan Bush-Blair, akan tetapi kesepakatan itu di bawah bendera yang sama, dan tujuannya juga sama. Benderanya adalah bendera salib, dan tujuannya adalah merampas dan menghancurkan umat Nabi kita shollallohu ‘alai wa sallam yang dicintai.
Sesungguhnya kesepakatan Bush-Blair mengaku ingin menghancurkan teroris, namun tidak samar lagi, meskipun bagi orang awam sekalipun, bahwa kesepakatan itu bertujuan untuk menghancurkan Islam, namun demikian para penguasa negara-negara kawasan timur tengah tetap saja menyatakan dukungan mereka, melalui berbagai ceramah dan tulisan, terhadap terhadap  Bush di dalam memerangi teroris, yaitu memerangi Islam dan kaum muslimin, dalam sebuah pengkhianatan yang jelas terhadap Islam dan umatnya, dengan dukungan restu dari para ulama’ pemerintah dan para menterinya.”
Kesepakatan atau Perjanjian Saix-Piccot adalah kesepakatan rahasia yang berlangsung pada tahun 1334 H ketika perang dunia pertama antara Inggris dan Prancis, atas persetujuan Rusia untuk memecah-belah Daulah ‘Utsmaniyah dan membagi daerah-daerah yang tunduk di bawah kekuasaan ‘Utsmaniyah --- yaitu Suriah, Irak, Lebanon dan Palestina --- ke daerah-daerah yang tunduk kepada kekuasaan Prancis, sedangkan yang lainnya tunduk kepada kekuasaan Inggris. Kesepakatan tersebut dinamakan dengan nama tersebut karena dinisbatkan kepada pelakunya yaitu Marlk Saix orang Inggris dan George Piccot, orang Perancis.
Syekh Usamah rahimahullah melanjutkan :
“Dan sesungguhnya diantara tujuan terpenting dari serangan salibis baru ini adalah mempersiapkan kondisi negara-negara di wilayah timur tengah, setelah dilakukan pembagian, untuk mendirikan negara Israel Raya, yang mencakup sebagian besar Irak dan Mesir melewati Suria, Lebanon, Yordan, seluruh daerah Palestina dan sebagian besar dari negeri haromain (dua tanah suci).
Lalu, bagaimana caranya agar umat Islam yang tercerai berai tersebut bisa bersatu kembali di bawah naungan Khilafah Islamiyyah? Bagaimana pula caranya menahan keganasan orang-orang kafir yang membantai kaum Muslimin ?
Syekh mujahid, Usamah bin Ladin menjawabnya:
“Maka jalan untuk menahan kekuatan orang-orang kafir adalah jihad fi sabilillah, sebagaimana firman Alloh SWT:
" Maka berperanglah kamu pada jalan Alloh, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mu'min (untuk berperang). Mudah-mudahan Alloh menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Alloh amat besar kekuatan dan amat keras siksaan (Nya)." (An Nisa’: 84)
Sesungguhnya umat Islam pada hari ini, atas karunia Alloh SWT, mempunyai kekuatan yang sangat besar yang cukup untuk menyelamatkan Palestina dan menyelamatkan negeri-negeri umat Islam yang lain. Akan tetapi kekuatan ini terbelenggu, maka kita harus berusaha untuk melepaskannya. Selain itu, sebenarnya umat ini telah mendapat janji kemenangan, sehingga jika kemenangan itu tertunda maka hal itu disebabkan oleh dosa-dosa kita dan berpangkutangannya kita dari membela Alloh SWT. Alloh SWT berfirman:
"… jika kamu menolong (agama) Alloh, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad: 7)
Bahkan umat ini juga dijanjikan kemenangan atas orang-orang Yahudi, sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alai wa sallam:
"Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin memerangi orang-orang yahudi, lalu kaum musliminpun membunuh mereka, sampai-sampai ada seorang yahudi yang bersembunyi dibalik batu dan pohon, lalu batu atau pohon itu berkata: 'wahai orang Islam, wahai hamba Alloh  ini orang yahudi dibelakangku, kemarilah bunuhlah dia!. Kecuali pohon ghorqod, sesungguhnya ghorqod itu pohon orang-orang yahudi." (HR. Muslim)
Maka di dalam hadits ini juga terdapat peringatan bahwasanya pertarungan yang menentukan dengan musuh itu, terjadi dengan cara pambunuhan dan peperangan, bukan dengan cara membuang-buang kekuatan umat selama puluhan tahun, dengan melalui jalan lain, seperti tipu daya demokrasi dan yang lainnya.

Gelombang Tsunami Revolusi Menghantam Kekuasaan Para Diktaktor
Kini, setelah 88 tahun berlalu, gaung kebangkitan Islam yang sejak lama diperjuangkan mulai menampakkan hasilnya. Kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia melihat secercah harapan kembalinya kejayaan dan keberkahan hidup di bawah naungan syariat Islam di bawah sistem pemerintahan Islam, Khilafah Islamiyyah.


Nubuwwah dari Rasulullah SAW., yang memberitakan akan berakhirnya masa kepemimpinan para diktaktor yang kejam dan bengis dan menjadi awal kemunculan sistem Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian mulai terlihat tanda-tandanya.
"Dari Nu'man bin Basyir dari Hudzaifah bin Yaman radliallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
 "Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH 'ALAA MINHAJIN NUBUWWAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Kerajaan yang Diwariskan (MULKAN ADLON), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Pemerintahan Diktaktor yang bengis (MULKAN JABARIYYAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH 'ALAA MINHAJIN NUBUWWAH)". Kemudian beliau (Nabi) diam." (H.R. Ahmad dan Al Baihaqi. Misykatul Mashabih: Bab Al Indzar wa Tahdzir, Al Maktabah Ar Rahimiah, Delhi, India. Halaman 461. Musnad Ahmad, juz 4, halaman 273)
Syekh Hasan Umar hafizhahullah dalam artikelnya yang berjudul “Ruha al-Islam Dairah” (Roda Islam terus berputar) menjelaskan fase-fase dari Nubuwwah Rasulullah SAW., secara panjang lebar dan terperinci.
“Nabi SAW., memberitahukan, pada saat itu masa kenabian, bahwa masa kenabian beliau akan berlangsung di tengah umatnya ini sampai masa beliau wafat. Setelah itu datang masa khilafah rasyidah yang akan bertahan di tengah umat ini selama masa waktu tertentu. Kemudian Allah SWT., akan mengangkat masa tersebut.  
Hal itu ternyata benar-benar terjadi. Kemudian muncul masa raja ‘adhun, yaitu kerajaan yang diwariskan. Masa tersebut terjadi sejak era Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA, saat ia mengambil baiat untuk anaknya Yazid bin Mu’awiyah padahal saat itu Mu’awiyah masih hidup. Kerajaan yang diwariskan menjadi milik Bani Umayyah, lalu menjadi milik daulah Abbasiyah sampai selesai, kemudian daulah Mamluk, dan daulah Utsmaniyah. Daulah Utsmaniyah kemudian berakhir di tangan seorang sekuleris militeris, Musthafa Kamal Attaturk. Negara-negara Eropa berperan besar dalam menjatuhkan daulah Utsmaniyah, sehingga khilafah Utsmaniyah runtuh pada bulan Maret 1924 M.
Era kerajaan yang diwariskan (monarchi) telah berakhir, digantikan oleh pemerintahan militer atas negeri-negeri Islam pada abad 20 M. Bahkan, meski pihak militer yang tidak naik ke kursi kekuasaan, namun sisa-sisa kerajaan yang diwariskan seperti Arab Saudi, Yordania, dan Maroko mempergunakan bantuan kekuatan militer yang besar, dengan peralatan dan persenjataan modern untuk memberangus pihak oposisi dan siapa pun yang membenci penguasa tersebut. Pemerintahan tersebut secara realita adalah pemerintahan diktator, meski secara nama masih berupa kerajaan yang diwariskan.
Kekuasaan sepenuhnya digenggam oleh pemerintahan-pemerintahan diktator tersebut dengan banyak metode. Metode yang paling penting adalah: - aparat keamanan yang kuat yang menjaganya, memberangus para oposisi, mempergunakan media massa dan para jurnalis untuk ‘mencetak’ (membentuk) akal pemikiran rakyat sesuai kehendak para penguasa, suatu cara yang bisa disebut ‘operasi pencucian otak’. Mereka memenuhi otak rakyat dengan pemikiran-pemikiran yang mendukung para penguasa atau melalaikan rakyat dari dien Allah dan problematika-problematika umat yang paling menentukan nasib mereka, yaitu media massa memberikan porsi yang sangat besar untuk aspek seni, olahraga, lagu-lagu (musik), lawakan, dan seterusnya.
Para tokoh agama yang berubah menjadi para pegawai pemerintahan. Ketika melihat kemungkaran, mereka memegang prinsip: ‘Saya tidak melihat, tidak mendengar, dan tidak mengatakan’. Mereka berperan seperti para pendeta yang menganggap suci para penguasa, bukan berperan sebagai tokoh iman yang mengingkari kemungkaran penguasa dan meluruskan kekeliruannya, bukan pula berperan sebagai pemimpin umat yang mengembalikan hak-hak umat yang hilang.
Diantara metode terpenting para penguasa diktator tersebut adalah mengikuti kemauan Barat di bidang politik dan militer, dengan mencampakkan persoalan Palestina dari realita perjuangan, karena mereka semua sibuk menjalin perdamaian dengan Israel.
Maka kekuatan militer Amerika dipersilahkan bercokol di Kuwait, Teluk, dan Arab Saudi. Sikap politik negara-negara kawasan Teluk berada di bawah payung politik Amerika. Amerika bahkan melakukan intervensi sangat dalam, sampai taraf menentukan para penguasa di beberapa negeri Islam. Para penguasa tersebut meminta bantuan kekuatan adidaya (salibis Amerika dan Eropa) ini  dan mereka menindas rakyat mereka sendiri. Maka mereka layak menyandang nama ‘Pemerintahan Diktator’.
Kini nasib para pemerintahan diktator ini mulai sempoyongan dan hendak roboh, dengan dimulainya revolusi rakyat di Tunisia, lalu di Mesir, lalu demonstrasi-demonstrasi dan bentrokan-bentrokan terjadi di Yaman, Libya, dan lain-lain. Semuanya terjadi secara berentetan, dengan kecepatan yang mengagumkan. Semuanya memiliki kemiripan dan beraksi secara cepat.
Kita tidak melihat ada penafsiran atas berbagai kejadian ini yang lebih jujur dari penafsiran Nabi SAW, yang telah memberitahukan kepada kita bahwa pemerintahan diktator akan menguasai umat ini selama masa yang Allah kehendaki. Allah kemudian akan mengangkatnya jika Allah telah menghendakinya.”

88 Tahun Tanpa Khilafah : From Imarah To Khilafah
Kini kita melihat dengan jelas permulaan hilangnya pemerintahan diktator, dan dengan izin Allah semua pemerintahan diktaktor tersebut akan lenyap. Jika pemerintahan diktator telah hilang, niscaya akan digantikan oleh fase khilafah yang berjalan di atas minhaj (metode) kenabian, seperti yang telah diberitahukan oleh nabi Muhammad SAW.
Gelombang tsunami revolusi Islam yang awalnya muncul di Tunisia telah melanda Timur Tengah dan kini menghantam kekuasaan pemerintahan diktaktor. Keruntuhan rezim diktaktor Tunisia, disusul Mesir, Libya, dan kini Suriah menjadi tanda dan bukti benarnya berita kenabian Rasulullah SAW.
Sementara itu, fenomena kemunculan negara-negara Islam atau yang lebih dikenal dengan Imarah Islam, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan Daulah Islam Iraq menjadi penanda dan bukti yang menguatkan bahwa masa kedatangan Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian sudah semakin dekat. Karena seluruh Imarah Islam yang ada bercita-cita mewujudkan Khilafah Islamiyah mengikuti metode kenabian.


Imarah Islam, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan Daulah Islam Iraq, dalam timbangan syar’i masuk dalam kategori “Imarah Khos” atau Imarah Khusus, yakni sebuah kekuasaan spesifik (Khusus) dari sebuah kepemimpinan Islam atas wilayah yang khusus pula, dimana syariat Islam diterapkan di wilayah tersebut.
Imarah Khos (Imarah Khusus) ini suatu saat bisa berkembang dan akhirnya mampu bi idznillah untuk menegakkan “Imarah Aam” (Imarah Umum) atau yang kita kenal dengan nama Khilafah untuk seluruh kaum Muslimin di dunia yang akan mewujudkan ketentraman, kesejahteraan, dan turunnya rahmat Allah SWT., tidak hanya kepada umat Islam, melainkan juga kepada umat non Muslim, bahkan kepada seluruh alam semesta.
Di saat itulah Nubuwwah Rasulullah SAW., kembali terbukti, dengan munculnya masa atau fase Khilafah ala Minhajin Nubuwah, yakni Khilafah yang mengikuti metode kenabian pasca runtuhnya pemerintahan diktaktor, dan diawali dengan kemunculan Imarah Islam. From Imarah To Khilafah, Insya Allah!
Wallahu’alam bis showab!
By: M. Fachry
International Jihad Analysis
Jum’at, 9 Robi’ul Akhir 1433 H/02 Maret 2012 M
Ar Rahmah Media Network
http://arrahmah.com
The State of Islamic Media
© 2011 Ar Rahmah Media Network

Detik-detik Runtuhnya Kekhilafahan Ustmany

 http://pejuangsyariahdankhilafah.wordpress.com/2011/01/07/detik-detik-runtuhnya-kekhilafahan-ustmany/
http://pejuangsyariahdankhilafah.files.wordpress.com/2011/01/keruntuhankhalifah.jpg?w=486&h=317

Pada hari Senin tanggal 3 Maret 1924 (28th Rajab 1342AH), dunia dikejutkan oleh berita bahwa Mustafa Kemal di Turki secara resmi telah menghapus Khilafah. Pada malam itu Abdul Majid II, Khalifah terakhir kaum muslimin, dipaksa untuk mengemas kopernya yang berisi pakaian dan uang ke dalam kendaraan nya dan diasingkan dari Turki, dan tidak pernah kembali. Dengan cara itulah pemerintahan Islam yang berusia 1342 tahun berakhir. Kisah berikut adalah sekelumit sejarah dari tindakan-tindakan kekuatan kolonialis dengan pertama kali menyebarkan benih perpecahan diantara kaum muslimin dengan menanamkan nasionalisme dan akhirnya mengatur penghancuran Daulah Khilafah melalui agen-agen pengkhianatnya.
Beberapa bulan setelah penghancuran Khilafah tanggal 24 Juli 1924, kemerdekaan Turki secara resmi diakui dengan penandatanganan Traktat Lausanne. Inggris dan sekutu-sekutunya menarik semua pasukannya dari Turki yang ditempatkan sejak akhir PD I. Sebagai reaksi dari hal ini, dilakukan protes pada Menlu Lord Curzon di House of Common karena Inggris mengakui kemerdekaan Turki. Lord Currzon menjawab,” Situasinya sekarang adalah Turki telah mati dan tidak akan pernah bangkit lagi, karena kita telah menghancurkan kekuatan moralnya, khilafah dan islam.”Sebagaimana diakui oleh Lord Curzon, Inggris bersama dengan Perancis memainkan peran penting dalam membagi-bagi tanah kaum muslimin diantara mereka. Rencana mereka melawan Khilafah bukanlah karena Khilafah berpihak pada Jerman pada PD I. Rencana ini telah dibuat ratusan tahun yang lalu yang akhirnya berbuah ketika Khilafah Usmani dengan cepat mulai merosot di pertengahan abad ke 18.Usaha yang pertama untuk menghancurkan persatuan Islam terjadi pada abad ke 11 ketika Paus Urbanus II melancarkan Perang Salib I untuk menduduki Al-Quds. Setelah 200 tahun pendudukan, akhirnya pasukan salib dikalahkan di tangan Salahudin Ayyubi. Di abad ke 15 Konstantinopel ditaklukan dan benteng terakhir Kekaisaran Byzantium itupun dikalahkan. Lalu pada abad ke 16 Daulah Islam menyapu seluruh bagian selatan dan timur Eropa dengan membawa Islam kepada bangsa-bangsa itu. Akibatnya jutaan orang Albania, Yugoslavia,
Bulgaria dan negara-negara lain memeluk Islam. Setelah pengepungan Wina tahun 1529 Eropa membentuk Aliansi untuk menghentikan expansi Khilafah di Eropa. Pada titik itulah terlihat bangkitnya permusuhan pasukan Salib terhadap Islam dan Khilafah, dan dibuatlah rencana-rencana berkaitan dengan “Masalah Ketimuran” seperti yang sudah diketahui.Count Henri Decastri, seorang pengarang Perancis menulis dalam bukunya yang berjudul “Islam” tahun 1896: “Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan dikatakan oleh kaum muslimin jika mereka mendengar cerita-cerita di abad pertengahan dan mengerti apa yang biasa dikatakan oleh ahli pidato Kristen dalam hymne-hymne mereka; semua hymne kami bahkan hymne yang muncul sebelum abad ke 12 berasal dari konsep yang merupakan akibat dari Perang Salib, hymne-hymne itu dipenuhi oleh kebencian kepada kaum muslimin dikarenakan ketidakpedulian mereka terhadap agamanya. Akibat dari hymne dan nyanyian itu, kebencian terhadap agama itu tertancap di benak mereka, dan kekeliruan ide menjadi berakar, yang beberapa diantaranya masih terbawa hingga saat ini. Tiap orang menganggap muslim sebagai orang musyrik, tidak beriman, pemuja berhala dan murtad.”Setelah kekalahan mereka, pasukan Salib menyadari bahwa kekuatan Islam dan keyakinannya adalah Akidah Islam. Sepanjang kaum muslimin berkomitmen dengan kuat pada Islam dan Qur’an, Khilafah tidak akan pernah hancur. Inilah sebabnya di akhir abad ke 16, mereka mendirikan pusat misionaris pertama di Malta dan membuat markasnya untuk melancarkan serangan misionarisnya terhadap Dunia Islam. Inilah awal masuknya kebudayaan Barat ke Dunia Islam yang dilakukan para misionaris Inggris, Perancis dan Amerika. Para misionaris itu bekerja dengan berkedok lembaga-lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Awalnya akibat dari tindakan itu hanya kecil saja. Tapi selama abad ke 18 dan 19 ketika kemunduran Khilafah mulai muncul, mereka mampu mengeksplotasi kelemahan negara dan menyebarkan konsep-konsep yang jahat kepada masyarakat. Di abad 19, Beirut menjadi pusat aktivitas misionaris. Selama masa itu, para misionaris mengeksploitasi perselisihan dalam negeri diantara orang Kristen dan Druze dan kemudian antara Kristen dan Muslim, dengan Inggris berpihak pada Druze sementara Perancis berpihak pada Kristen Maronit. Selama masa itu para misionaris itu memiliki dua agenda utama: (1) Memisahkan Orang Arab dari Khilafah Usmani; (2) Membuat kaum muslimin merasa terasing dari ikatan IslamTahun 1875 “Persekutuan Rahasia” dibentuk di Beirut dalam usaha untuk mendorong nasionalisme Arab diantara rakyat. Melalui pernyataan-pernyataan dan selebaran-selebaran, persekutuan itu menyerukan kemerdekaan politik orang Arab, khususnya mereka yang tinggal di Syria dan Libanon. Dalam literaturnya, mereka berulangkali menuduh Turki merebut Khilafah Islam dari orang Arab, melanggar Syariah, dan , mengkhianati Agama Islam.Hal ini memunculkan benih-benih nasionalisme yang akhirnya berbuah pada tahun 1916 ketika Inggris memerintahkan seorang agennya Sharif Hussein dari Mekkah untuk melancarkan Pemberontakan Arab terhadap Khilafah Usmani. Pemberontakan ini sukses dalam membagi tanah Arab dari Khilafah dan kemudian menempatkan tanah itu di bawah mandat Inggris dan Perancis.Di saat yang sama, nasionalisme mulai dikobarkan diantara orang Turki. Gerakan Turki Muda didirikan tahun 1889 berdasarkan nasionalisme Turki dan dapat berkuasa tahun 1908 setelah mengusir Khalifah Abdul Hamid II. Pengkhianat Mustafa Kamal yang menghapus Kekhalifahan adalah anggota Turki Muda. Inilah alasanya mengapa Kemal kemudian berkata: ”Bukankah karena Khilafah, Islam dan ulama yang menyebabkan para petani Turki berperang hingga mati selama lima abad? Sudah waktunya Turki mengurus urusannya sendiri dan mengabaikan orang India dan orang Arab. Turki harus melepaskan dirinya untuk memimpin kaum muslimin.”Disamping aktivitas yang dilakukan oleh misionaris Inggris dan Perancis, bersama dengan Rusia mulai dilakukan penjajahan langsung di banyak bagian Dunia Islam. Ini dimulai selama pertengahan abad 18 ketika tahun 1768 Catherine II dari Rusia berperang dengan Khilafah dan dengan sukses dapat menduduki wilayah di Selatan Ukraina, Kaukasus Utara, dan Crimea yang kemudian dijadikan bagian dari Kekaisaran Rusia. Perancis menyerang Mesir dan Inggris mulai menduduki India. Di Abad ke 19 Perancis menduduki Afrika Utara dan Inggris menduduki Mesir, Sudan, dan India. Sedikit demi sedikit wilayah Khilafah menjadi berkurang hingga akhir PD I ketika apa yang tersisa hanyalah Turki, yang diduduki oleh pasukan sekutu dibawah perintah Jendral Inggris yang bernama Charles Harrington.Pemecahan tanah Khilafah dilakukan dalam sebuah perjanjian rahasia yang dilakukan antara Inggris dan Perancis tahun 1916. Perjanjian itu adalah Perjanjian Sykes-Picot. Rencana ini dibuat diantara diplomat Perancis bernama François Georges-Picot dan penasehat diplomat Inggris Mark Sykes. Di bawah perjanjian itu, Inggris mendapat kontrol atas Jordania, Irak dan wilayah kecil di sekitar Haifa. Perancis diberikan kontrol atas Turki wilayah Selatan-Timur, Irak bagian Utara, Syria dan Libanon. Kekuatan Barat itu bebas memutuskan garis perbatasan di dalam wilayah Khilafah itu. Peta Timur Tengah saat ini adalah garis-garis yang dibuat Sykes dan Picot dengan memakai sebuah penggaris di atas tanah yang dulunya adalah wilayah Khilafah.Tahun-tahun berlanjutnya kehancuran Khilafah, Inggris memainkan peranan kunci dengan cara memelihara agennya Mustafa Kamal. Melalui sejumlah maneuver politik dengan bantuan Inggris, Mustafa Kamal mampu menjadikan dirinya berkuasa di Turki. Tahun 1922, Konperensi Lausanne diorganisir oleh Menlu Inggris Lord Curzon untuk mendiskusikan kemerdekaan Turki. Turki pada saat itu adalah di bawah pendudukan pasukan sekutu dengan institusi Khilafah yang hanya tinggal nama. Selama konperensi itu Lord Curzon menetapkan empat kondisi sebelum mengakui kemerdekaan Turki. Kondisi-kondisi itu adalah: (1) Penghapusan total Khilafah : (2) Pengusiran Khalifah ke luar perbatasan; (3) Perampasan asset-aset Khilafah : (4) Pernyataan bahwa Turki menjadi sebuah Negara SekulerSuksesnya Konperensi itu terletak pada pemenuhan keempat kondisi itu. Namun, dengan tekanan asing yang sedemikian itupun, banyak kaum muslimin di dalam negeri Turki masih mengharapkan Khilafah, yang telah melayani Islam sedemikan baiknya selama beberapa abad dan tidak pernah terbayangkan bahwa Khilafah bisa terhapus. Karena itu, Lurd Curzon gagal untuk memastikan kondisi-kondisi ini dan konperensi itu berakhir dengan kegagalan. Namun, dengan liciknya Lord Curzon atas nama Inggris tidak menyerah. Pada tanggal 3 Maret 1924 Mustafa Kemal memakai kekuatan bersenjata dan menteror lawan-lawan politiknya sehingga mampu menekan melalui Undang-undang Penghapusan Khilafah yang memungkingkan terhapusnya institusi Khilafah.Untuk kekuatan kolonialis, penghancuran Khilafah tidaklah cukup. Mereka ingin memastikan bahwa Khilafah tidak pernah bangkit lagi dalam diri kaum Muslimin. Lord Curzon berkata, “Kita harus mengakhiri apapun yang akan membawa persatuan Islam diantara anak-anak kaum muslimin. Sebagaimana yang kita telah sukses laksanakan dalam mengakhiri Khilafah, maka kita harus memastikan bahwa tidak pernah ada lagi bangkitnya persatuan kaum muslimin, apakah itu persatuan intelektual dan budaya.”Karena itu, mereka meberikan sejumlah rintangan dalam usaha menegakkan kembali Khilafah seperti: <!–[if !supportLists]–><!–[endif]–>Pengenalan konsep-konsep non-Islam di Dunia Islam seperti patriotisme, nasionalisme, sosialisme dan sekularisme dan mendorong gerakan politik kolonialis yang berdasarkan ide-ide ini.
Kehadiran kurikulum pendidikan yang dibuat oleh kekuatan penjajah , yang masih tetap bercokol selama 80 tahun, yang membuat mayoritas kaum muda yang lulus dan ingin meneruskan pendidikannya ke arah yang bertentangan dengan Islam.
Jeratan ekonomi di Dunia Islam oleh pemerintahan Barat dan perusahaan-perusahaannya dimana masyarakat hidup dalam kemiskinan yang menghinakan dan dipaksa untuk terfokus hanya pada bagaimana menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya dan tidak peduli dengan peran sesungguhnya dari para penjajah itu.
Warisan yang disengaja untuk memecah Dunia Islam yang berkisar pada garis perbatasan yang senantiasa diperdebatkan sehingga kaum muslimin akan tetap terlibat dalam masalah-masalah sepele.
Pendirian organisasi-organisasi seperti Liga Arab dan kemudian Organisasi Konperensi Islam (OKI) yang menipiskan ikatan Islam, dan terus melanjutkan adanya perpecahan di Dunia Islam sementara tetap gagal dalam memecahkan tiap masalah atau isu yang muncul.
Pemaksaan berdirinya Negara asing, Israel, di jantung Dunia Islam yang menjadi pemicu serangan kekuatan Barat atas kaum muslimin yang tidak bisa mempertahankan diri sementara mereka terus menghidupkan mitos rasa rendah diri kaum muslimin.
Kehadiran penguasa-penguasa zalim di Dunia Islam yang kesetiaanya adalah pada tuannya yakni negara-negara Barat; yang menindas dan menyiksa umat Islam; mereka bukanlah dari umat dan membenci umat sebagaimana umat membenci mereka.
Walaupun ada rintangan-rintangan, persengkongkolan dan rencana semacam itu, pendirian Khilafah sekali lagi akan menjadi kenyataan dalam Dunia Islam. Kita harus mengambil kesempatan ini di saat hari peringatan kehancuran Khilafah untuk merefleksikan situasi saat ini dari kaum muslimin dan memastikan bahwa hanya dengan berusaha untuk mengembalikan Khilafah lah kita dapat mencapat kesuksesan yang sesungguhnya dalam kehidupan saat ini dan kehidupan yang akan datang. (khilafah.com)
 
 
PRESIDEN KE 8 HALIL TURGUT ÖZAL

Halil Turgut Özal

Halil Turgut Özal (lahir di Malatya, 13 Oktober 1927 – meninggal di Ankara, 17 April 1993 pada umur 65 tahun) adalah pimpinan politik, perdana menteri, dan presiden Turki ke-8. Ia adalah tokoh politik dari Kurdi. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Silifke (Mersin), sekolah menengah di Mardin, dan sekolah tinggi di Kayseri. Özal lulus dari fakultas teknik elektro di Universitas Teknik Istanbul pada tahun 1950.
Antara tahun 1950-1952, ia bekerja di Administrasi Perencanaan Daya Listrik Negara dan melanjutkan studinya di Amerika Serikat pada energi listrik dan manajemen teknik antara tahun 1952-1953. Setelah kembali ke Turki, ia bekerja di organisasi yang sama kembali pada proyek pelistrikan sampai tahun 1958. Özal berada dalam Departemen Perencanaan Negara pada tahun 1959, dan di Departemen Koordinasi Perencanaan pada tahun 1960. Setelah dinas militer pada tahun 1961, ia bekerja di sejumlah organisasi negara dalam kedudukan utama dan mengajar di ODTÜ (Universitas Teknik Timur Tengah). Bank Dunia mempekerjakannya antara tahun 1971-1973. Saat itu, ia adalah beberapa perusahaan Turki sampai tahun 1979. Kembali ke dinas negara, ia adalah menteri muda untuk PM Süleyman Demirel sampai kudeta militer pada tahun 12 September 1980. Penguasa militer di bawah Kenan Evren mengangkatnya sebagai menteri negara dan deputi perdana menteri yang mengepalai urusan ekonomi sampai bulan Juli 1982.
Pada tanggal 20 Mei 1983 ia mendirikan Anavatan Partisi (Partai Tanah Air) dan menjadi ketuanya. Partainya memenangkan PemilU dan ia membentuk pemerintahan untuk menjadi PM ke-19 pada tanggal 13 Desember 1983. Pada tahun 1987 ia dipilih kembali.
Pada tanggal 18 Juni 1988 ia lolos dari percobaan pembunuhan selama kongres partai. Ia terluka di jarinya namun peluru lainnya hampir mengenai kepalanya. Pembunuhnya ditangkap dan divonis hukuman penjara seumur hidup dan kemudian diampuni oleh Ozal.
Pada tanggal 9 November 1989 ia menjadi Presiden ke-8 Turki yang dipilih oleh Majelis Nasional Agung Turki. Pada 17 April 1993, Özal meninggal akibat serangan jantung mendadak saat ia masih dalam masa jabatannya sebagai presiden. Ia dimakamkan dengan upacara kenegaraan di İstanbul dekat mausoleum Adnan Menderes yang mana ia amat mengaguminya.
Sebagai PM lalu presiden, ia mengubah ekonomi Turki dengan meratakan jalan buat swastanisasi banyak sektor negara. Ini telah membuatnya mendekatkan diri ke Barat, khususnya Amerika Serikat. Nyatanya, dengan bangga ia mengklaim bahwa Turki ialah “Amerika kecil” karena berlebihannya barang yang tidak hadir sebelum kepemimpinannya. Namun, beberapa pihak mengklaim bahwa perubahan dari ekonomi yang dikendalikan negara menjadi swastanisasi datang atas biaya kelas menengah di Turki. Dalam Perang Teluk 1991, Özal mendukung koalisi melawan Irak.
Ia adalah seorang Muslim yang merasa nyaman di bawah pemerintahan bukan Islam. Dalam memimpin Turki, ia memiliki 2 tahap strategi internasionalnya yakni membangkitkan kembali posisi Turki di dunia Islam seperti era Kalifah Usmaniyah, dan membiarkan negaranya bertindak sebagai sebuah jembatan bagi pihak Barat dengan usahanya menjadi bagian dari Eropa. Suatu target yang pasti tak bakal terwujud.
Turgut Özal menikah dengan Semra yang memberinya 2 putra dan 1 putri. Salah satu putranya, Ahmet Özal ke parlemen juga setelah pemilu 1999, namun keluar setelah pemilu 2002.