Republik Turki
adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang
dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa
Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria
di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia
di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak
dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut
Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas
wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara
transkontinental. Motto dari negara turki adalah Yurtta Barış, Dünyada Barış atau Damai di rumah, Damai di Dunia. Lagu kebangsaan negara ini İstiklâl Marşı atau Lagu kemerdekaan. Ibu kota turki adalah Ankara. Tetapi Kota
terbesar nya adalah Istanbul. Bahasa resminya Bahasa Turki.
Pemerintahan Republik Parlementer. Pendiri Mustafa Kemal Atatürk.
Presiden Abdullah Gül. Mata uang negara turki adalah Lira Turki.
GEOGRAFI
Letak
geografis Turki adalah Timur dekat, Eropa Selatan dan Laut Tengah
bagian Timur. Daratan Turki terletak di kawasan dimana 3 benua membentuk
dunia kuno. Benua Asia, Afrika dan Eropa berdekatan satu sama dan Turki
terletak di antara Eropa dan Asia. Secara geografis, Negara ini
terletak di bumi belahan utara pada titik tengah antara khatulistiwa dan
Kutub Utara. Tepatnya pada garis bujur 36 hinga 42 derajat lintang
utara dan 26 sampai 45 derajat bujur timur. Kawasan Turki pada umumnya
menyerupai bentuk persegi empat panjang dengan panjang, 1,660 km dari
timur ke barat serta lebanya 550 km dari utara ke selatan.
Luas
daratan Turki termasuk danau dan sungai sebesar 814,578 km2. Jika danau
dan sungai tidak dihitung, 770,200 km2 terletak di Asia dan sisanya
24,378 km2 membentang di Eropa. Di Asia, kawasan Turki terletak di
semenanjung Anatolia, sementara semenanjung Thrace merupakan daerah
Turki di Eropa. Negara ini memiliki perbatasan daratan sepanjang 2,753
km dengan sejumlah negara
Di
sebelah barat dengan Yunani (212 km) dan Bulgaria (269 km); di sebelah
timur dengan Rusia (610 km) dan Iran (454 km). Di sebelah selatan
berbatasan dengan Irak (331 km) dan Sryia (877 km) serta 9km dengan
Azerbaijan.
Selain
daratan, Turki juga memiliki perairan dan garis pantainya tercatat
8,333 km. Perairan yang mengelilingi Turki adalah Laut Tengah di sebelah
selatan, Lut Aegea di sebelah Barat dan Laut Hitam di sebelah utara.
SEJARAH
Ini
merupakan negara dua benua. Sekitar 95 persen dari wilayah seluas
780.580 km2 ini berada di Asia, selebihnya masuk ke kawasan Eropa. Ada
yang menduga bangsa Hittiti yang menjadi penduduk pertama di kawasan
ini, berasal dari Eropa. Dugaan yang lebih populer memperkirakan orang
Hittiti berasal dari Asia Tengah. Namun demikian, dalam banyak hal Turki
lebih berkiblat ke Barat dibandingkan mengadaptasi sosio-politik dan
kebudayaan Timur dari Asia.
Memasuki tahun pertama Masehi, wilayah Turki yang saat itu bernama Kerajaan Bizantium memang dikuasai Romawi selama empat abad. Kekuasaan Romawi dijatuhkan kaum Barbar. Pada masa inilah ibukota kerajaan dipindahkan dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul). Pada abad ke-12 Bizantium jatuh ke dalam kekuasaan Kerajaan Ottoman yang dipimpin Raja Osman I. Inilah masa keemasan Turki Ottoman. Pada masa inilah pemerintahan Turki Ottoman memperoleh pengaruh Islam yang kuat. Bahkan sepeninggal Khulafaur Rasyiddin, Turki menjadi Khilafah Islamiyah di bawah dinasti Utsmaniyah. Wilayahnya meliputi jazirah Arab, Balkan, Hongaria hingga kawasan Afrika Utara. Namun kekhalifahan itu hancur akibat perebutan kekuasaan di dalam yang melibatkan intervensi sejumlah negara asing.
Bermula
dari perlawanan terhadap campur tangan asing yang dipimpin Musthofa
Kemal, aksi perjuangan berubah menjadi penentangan terhadap kekuasaan
Khalifah. Moment kehancuran Khilafah Islamiyah sendiri terjadi saat
rakyat Turki melalui wakil-wakilnya mengeluarkan Piagam Nasional (Al
Mitsaq Al Wathoni). Sejak itu, Turki menjadi sebuah negara tersendiri,
terpisah dari wilayah-wilayah yang dulu merupakan kesatuan Khilafah
Islamiyah. Khalifah Abdul Majid yang terakhir berkuasa, terusir ke luar
Turki.
Pada
1923, disepakatilah berdirinya negara Turki dengan batas-batas wilayah
seperti saat ini. Laut Hitam di utara; Irak, Suriah dan Laut Tengah di
selatan; Laut Aegea di barat dan Iran serta Rusia di timur. Negara
republik dengan ibukota Ankara itu, pertama kali dipimpin oleh Musthofa
Kemal. Ia melakukan modernisasi besar-besaran dengan berkiblat ke Barat.
Ia mengganti penggunaan huruf Arab dengan Latin, poligami dilarang dan
wanita diberi kebebasan yang sama dengan pria. Angka melek huruf,
mencapai 90 persen dari 64 juta penduduk Turki saat ini. Kemal pun
beroleh gelar Bapak Bangsa Turki (Attaturk) sehingga dikenal sebagai
Kemal Attaturk.
Selepas
PD II, kedekatan Turki dengan Barat semakin kental. Turki menolak
permintaan Uni Sovyet untuk membuka pangkalan militer di wilayahnya,
namun ia mengundang AS mendirikan pangkalan militer. Pada 1960-an
hubungan ini retak, AS bahkan mengembargo Turki. Penyebabnya, Turki
terlibat konflik dengan Yunani dalam perebutan Cyprus. Dalam kasus ini,
AS lebih berpihak kepada Yunani. Namun pada 1978, embargo dicabut.
Kekentalan hubungan Turki dengan Barat mendapat tentangan, terutama dari
etnis Kurdi sejak 1925 saat Kemal Attaturk berkuasa. Tapi pemberontakan
dapat dipatahkan. Upaya-upaya untuk menegakkan kembali syariat Islam,
senantiasa disikapi secara represif oleh pemerintah. Namun sebagian dari
98 persen penduduk Turki yang beragama Islam, terus melanjutkan upaya
itu meskipun sebatas gerakan bawah tanah.
Pada
1950, untuk pertama kalinya Turki menggelar pemilu. Saat itu, Partai
Republik bentukan Attaturk dikalahkan Partai Demokrat. Pada pemilu 1961,
Partai Republik berkuasa lagi. Namun dominasinya kemudian tergeser oleh
Partai Motherland yang berkuasa sekarang. Saat ini Turki dipimpin oleh
Presiden Sulaiman Damirel dan Perdana Menteri Mesut Yilman. Selepas
pemilu pertama dan pada 1980 Turki mengalami krisis politik yang membuat
militer sempat mengambil alih kekuasaan.
EKONOMI
Disiplin
fiskal dan kebijakan fiskal yang ketat terus menjadi pilar utama
program ekonomi Turki dan telah berkontribusi besar untuk disinflasi
serta kinerja pertumbuhan yang kuat. Turki memiliki jumlah penduduk
lebih dari 70 juta, dimana 24.600.000 orang aktif dalam angkatan kerja.
Selain kebijakan makroekonomi suara, Turki telah mengimplementasikan agenda reformasi yang komprehensif dan luas struktural. Dibandingkan dengan pengalaman negara lain, keberhasilan Turki telah luar biasa terutama karena kecepatan yang telah melakukan perubahan struktural dan kelembagaan. Memang, Turki telah membuat langkah besar dalam restrukturisasi sektor keuangan serta meningkatkan tata kelola sektor publik dan lingkungan bisnisnya.
Turki telah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia, sejak tahun 1995. Its komitmen untuk mengintegrasikan dengan norma-norma perdagangan regional dan internasional terlihat dalam partisipasinya dalam dan keanggotaan berbagai organisasi seperti: Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO), Konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan (UNCTAD), Laut Hitam Organisasi Kerjasama Ekonomi, World Custom Organization, International Chamber of Commerce, Islam Kerjasama Organisasi, D-8, Pakta Stabilitas, dan berbagai organisasi lainnya.
Ekonomi Turki yang memiliki tingkat pertumbuhan yang stabil selama 20 kuartal terakhir. GNP dan GNP per kapita tokoh menyoroti kekuatan dan stabilitas perekonomian nasional serta integrasi untuk tren global ekonomi makro.
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Turki telah menunjukkan kinerja pertumbuhan yang tinggi karena reformasi struktural tegas diterapkan serta kebijakan makroekonomi berhasil; itu telah menjadi salah satu perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di dunia. The riil rata-rata laju pertumbuhan PDB, yang sebesar 2,4% selama periode 1992-2001, mencapai 7,45% pada periode 2002-2006.
Turki adalah negara yang paling menarik 13 di dunia untuk Investasi Langsung Asing (FDI)
Pada Mei 2007, sebanyak 16.500 perusahaan dengan modal internasional yang beroperasi di Turki. Di antaranya, 13.549 perusahaan dan kantor cabang dengan modal internasional telah didirikan dan 2.951 partisipasi modal asing di perusahaan-perusahaan yang ada terjadi.
Mayoritas dari 16.500 perusahaan yang dibiayai dengan modal internasional di sektor perdagangan besar dan eceran; ini diikuti oleh manufaktur, real estat menyewa dan kegiatan usaha lainnya. Tekstil barang produksi sektor manufaktur memimpin dalam investasi diikuti oleh bahan kimia dan produk makanan dan minuman
Pada tahun 2006, baik ekspor dan impor mencapai semua waktu tinggi: ekspor meningkat 16% mencapai $ 85100000000 USD,. Sementara impor meningkat sebesar 18% sebesar $ 137.000.000.000
Selain kebijakan makroekonomi suara, Turki telah mengimplementasikan agenda reformasi yang komprehensif dan luas struktural. Dibandingkan dengan pengalaman negara lain, keberhasilan Turki telah luar biasa terutama karena kecepatan yang telah melakukan perubahan struktural dan kelembagaan. Memang, Turki telah membuat langkah besar dalam restrukturisasi sektor keuangan serta meningkatkan tata kelola sektor publik dan lingkungan bisnisnya.
Turki telah menjadi anggota Organisasi Perdagangan Dunia, sejak tahun 1995. Its komitmen untuk mengintegrasikan dengan norma-norma perdagangan regional dan internasional terlihat dalam partisipasinya dalam dan keanggotaan berbagai organisasi seperti: Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO), Konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan (UNCTAD), Laut Hitam Organisasi Kerjasama Ekonomi, World Custom Organization, International Chamber of Commerce, Islam Kerjasama Organisasi, D-8, Pakta Stabilitas, dan berbagai organisasi lainnya.
Ekonomi Turki yang memiliki tingkat pertumbuhan yang stabil selama 20 kuartal terakhir. GNP dan GNP per kapita tokoh menyoroti kekuatan dan stabilitas perekonomian nasional serta integrasi untuk tren global ekonomi makro.
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Turki telah menunjukkan kinerja pertumbuhan yang tinggi karena reformasi struktural tegas diterapkan serta kebijakan makroekonomi berhasil; itu telah menjadi salah satu perekonomian dengan pertumbuhan tercepat di dunia. The riil rata-rata laju pertumbuhan PDB, yang sebesar 2,4% selama periode 1992-2001, mencapai 7,45% pada periode 2002-2006.
Turki adalah negara yang paling menarik 13 di dunia untuk Investasi Langsung Asing (FDI)
Pada Mei 2007, sebanyak 16.500 perusahaan dengan modal internasional yang beroperasi di Turki. Di antaranya, 13.549 perusahaan dan kantor cabang dengan modal internasional telah didirikan dan 2.951 partisipasi modal asing di perusahaan-perusahaan yang ada terjadi.
Mayoritas dari 16.500 perusahaan yang dibiayai dengan modal internasional di sektor perdagangan besar dan eceran; ini diikuti oleh manufaktur, real estat menyewa dan kegiatan usaha lainnya. Tekstil barang produksi sektor manufaktur memimpin dalam investasi diikuti oleh bahan kimia dan produk makanan dan minuman
Pada tahun 2006, baik ekspor dan impor mencapai semua waktu tinggi: ekspor meningkat 16% mencapai $ 85100000000 USD,. Sementara impor meningkat sebesar 18% sebesar $ 137.000.000.000
PEMBAGIAN ADMINISTRATIF
Turki terbagi menjadi 81 provinsi, yaitu:
Adana,
Adıyaman, Afyonkarahisar, Aksaray, Amasya , Ankara, Antalya, Ardahan,
Artvın, Ağrı, Balıkesir, Bartın, Batman, Bayburt, Bilecik, Bingöl,
Bitlis, Bolu, Bursa, Denizli, Diyarbakır, Düzce, Edirne, Elazığ,
Erzincan, Erzurum, Eskişehir, Gaziantep, Giresun, Gümüşhane, Hakkari,
Hatay, Isparta, Istanbul, Izmir, Iğdır, Kahramanmaraş, Karabük, Karaman, Kars, Kastamonu, Kayseri,
Kilis, Kocael, Konya, Kütahya, Kırklareli, Kırıkkale, Kırşehir,
Malatya, Manisa, Mardin, Mersin, Muğla, Muş, Nevşehir, Niğde, Ordu, Osmaniye,
Rize, Sakarya, Samsun, Siirt, Sinop, Sivas, Tekirdağ, Tokat. Trabzon,
Tunceli, Uşak, Van, Yalova, Yozgat, Zonguldak, Çanakkale, Çankırı,
Çorum, Şanlıurfa, Şırnak.
SISTEM POLITIK
Sistem
politik Turki sebelum sistem politik demokrasi ala barat yang
diterapkan di Turki saat ini, sebenarnya Turki telah menganut sistem
politik islam. Yang mana dalam sejarahnya sistem politik ini pernah
berjaya yaitu pada masa kekhalifahan Utsmani. Dalam sistem politik Islam
pemilihan khalifah harus terpenuhi syarat legal dan keutamaannya yaitu
beragama islam, baligh, berakal sehat, merdeka; ketika dilakukan
pemilihan dan dipilih di bai’at; ada Mahkamah Mazhalim untuk
menghilangkan kejahatan yang terjadi maksudnya kejahatan yang melanggar
syariat Islam; dalam pemilihan anggota majelis Ummat dipilih lewat
pemilu (Majelis Ummat mewakili umat dalam memberikan pendapat ,sebagai
rujukan khalifah untuk meminta masukan atau pendapat yang terkait dengan
kebijakan); Majelis Ummat memiliki hak syura (musyawarah) dan mempunyai
kewajiban muhasabah (mengontrol & mengoreksi khalifah); dan masih
banyak yang lainnya.
Sebelumnya, Turki adalah sebuah negara yang diagungkan oleh negara-negara berpenduduk muslim di dunia karena merupakan pusat peradaban Islam, tiba-tiba sekarang menjadi negara yang sangat anti terhadap simbol-simbol yang terkait dengan islam. Turki adalah sebuah negara berpenduduk mayoritas muslim yang pernah memimpin dunia islam selama 700 tahun, yaitu sejak permulaan abad ke-13 sampai jatuhnya Kekhalifahan Utsmani pada awal abad ke-20. Sungguh mengherankan apabila sekarang Turki menjadi negara yang menganut sistem politik demokrasi ala barat, sistem ini membawa nilai-nilai sekularisme.
Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Republik Turki apada tahun 1923. Republik tersebut mengacu pada nilai-nilai barat atau sekularisme, maka dia yang juga merupakan presiden pertama dalam pemerintahan Republik Turki menjalankan sistem politik demokrasi ala barat. Modernisasi yang dilakukan Kemal yang mengkiblat ke Barat, misalnya dia mengganti penggunaan huruf Arab menjadi huruf Latin, poligami dilarang, perempuan diberi kebebasan yang sama dengan laki-laki, larangan memakai jilbab, penghapusan sistem khalifah, penutupan sekolah-sekolah islam tradisional, pembubaran pengadilan agama, penghapuusan tarikat, melarang pemakaian penutup kepala khas dinasti Utsmani bagi laki-laki dan lain-lain.
Untuk menjaga sistem politik demokrasi ala barat maka pemerintah Kemal menggunakan militer untuk menumpas hal-hal yang terkait dengan islam itu sendiri.
Ketika terjadi peralihan Turki ke sistem multi-partai pada tahun 1946, militer tetap dominan menjaga sistem politik demokrasi ala barat dan nilai-nilai sekulerisme. Banyak partai-partai yang ada di Turki misalnya AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi), Partai Refah, Partai Rakyat Republik, Partai Demokrat, Partai Fadilah, Partai Saadat dan masih banyak yang lain. Selama ini setiap terjadi kemenangan partai politik yang berbasis Islam selalu diikuti dengan upaya kudeta dan pembubaran partai politik.
Sebelumnya, Turki adalah sebuah negara yang diagungkan oleh negara-negara berpenduduk muslim di dunia karena merupakan pusat peradaban Islam, tiba-tiba sekarang menjadi negara yang sangat anti terhadap simbol-simbol yang terkait dengan islam. Turki adalah sebuah negara berpenduduk mayoritas muslim yang pernah memimpin dunia islam selama 700 tahun, yaitu sejak permulaan abad ke-13 sampai jatuhnya Kekhalifahan Utsmani pada awal abad ke-20. Sungguh mengherankan apabila sekarang Turki menjadi negara yang menganut sistem politik demokrasi ala barat, sistem ini membawa nilai-nilai sekularisme.
Mustafa Kemal Ataturk mendirikan Republik Turki apada tahun 1923. Republik tersebut mengacu pada nilai-nilai barat atau sekularisme, maka dia yang juga merupakan presiden pertama dalam pemerintahan Republik Turki menjalankan sistem politik demokrasi ala barat. Modernisasi yang dilakukan Kemal yang mengkiblat ke Barat, misalnya dia mengganti penggunaan huruf Arab menjadi huruf Latin, poligami dilarang, perempuan diberi kebebasan yang sama dengan laki-laki, larangan memakai jilbab, penghapusan sistem khalifah, penutupan sekolah-sekolah islam tradisional, pembubaran pengadilan agama, penghapuusan tarikat, melarang pemakaian penutup kepala khas dinasti Utsmani bagi laki-laki dan lain-lain.
Untuk menjaga sistem politik demokrasi ala barat maka pemerintah Kemal menggunakan militer untuk menumpas hal-hal yang terkait dengan islam itu sendiri.
Ketika terjadi peralihan Turki ke sistem multi-partai pada tahun 1946, militer tetap dominan menjaga sistem politik demokrasi ala barat dan nilai-nilai sekulerisme. Banyak partai-partai yang ada di Turki misalnya AKP (Adalet ve Kalkinma Partisi), Partai Refah, Partai Rakyat Republik, Partai Demokrat, Partai Fadilah, Partai Saadat dan masih banyak yang lain. Selama ini setiap terjadi kemenangan partai politik yang berbasis Islam selalu diikuti dengan upaya kudeta dan pembubaran partai politik.
Mengenal Sang Peruntuh Pemerintahan Islam (Bag 13)
Mustafa Kemal Attaturk
Dalam sejarah dunia dia dianggap sebagai bapak pembaharu Turki modern yang namanya b
egitu
harum sebagai peletak tonggak sekulerisme Turki. Padahal bila kita jeli
melihat sejarah yang sebenarnya, Attaturk adalah orang Yahudi yang
menyamar jadi muslim untuk menghancurkan Islam dari dalam. Dialah orang
yang mengabolisi Pemerintahan Islam dibubarkan pada 3 Maret 1924. Dia
adalah pengkhianat sekaligus pecundang.
Terjagalnya Pemerintahan Islam tanpa daya pada bulan 28 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah terjadi dengan sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yang perlu proses untuk terjadinya, keburukan pun demikian, membutuhkan proses. Mustafa Kemal Ataturk menjagal Pemerintahan Islam juga bukan proses sekejap, perlu proses yang panjang. Proses itu dimulai ketika pada awal abad ke-19 M kaum muslimin mulai meninggalkan al-Qur`an dan as-Sunnah untuk memecahkan masalah-masalah mereka, dan tertarik dengan ideologi Liberal yang menggiurkan nafsu manusia.
Assalamualaikum Wr Wb,
Setiap buku pelajaan sejarah kita selalu dituliskan bahwa Mustafa Kemal Attaturk adalah bapak dari bangsa turki, tetapi setelah saya membaca eramuslim mustafa kemal adalah salah satu agen yahudi yang dikirim oleh yahudi internasional untuk menjatuhkan pemerintahan sultan Hamid II.
Tapi tahukah kamu siapa sebenarnya Mustafa Kemal Attaturk ? apakah dia seorang yahudi atau bukan, lalu apakah dia berjasa bagi bangsa Turki sehingga oleh beberapa buku sejarah ditulis sebagai bapak bangsa Turki ?
sejarah resmi yang kita kenal dan diajarkan di sekolah-sekolah memang sangat subyektif dan sangat didominasi oleh pandangan sekuler-Barat, yang anyak diantaranya Islamophobia. Kita tentu masih ingat bagaimana ketika duduk di sekolah dasar, buku-buku sejarah menyatakan kepada kita jika Islam baru masuk ke Nusantara di abad ke-14 Masehi lewat para pedagang India dari Gujarat. Padahal pandangan ini berasal dari Snouck Hurgronje dan ternyata salah besar. Bukti-bukti otentik menyatakan jika Islam sudah ditemukan di pesisir barat pulau Sumatera di saat Rasulullah Saw masih hidup! Bahkan Barus, nama kota kecil di pesisir barat Sumatera itu sudah memiliki hubungan dagang dengan Mesir di saat Nabi Musa a..s masih hidup. Ini fakta sejarah yang sengaja dikaburkan tangan-tangan kekuasaan yang anti Islam. Untuk lengkapnya, silakan baca Eramuslim Digest edisi 9 dan 10 (The Untold History) yang membongkar kepalsuan-kepalsuan sejarah Islam di Indonesia ini.
Nah, Mustafa Kemal memang seorang Yahudi dari sebuah kota di Turki bernama Tesalonika (Yahudi Dumamah). Mustafa merupakan seorang agen atau kaki tangan Yahudi Internasional yang disusupkan ke dalam militer Turki sehingga dia menjadi seorang jenderal untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah yang menolak menyerahkan Al-Quds kepada Zionis-Yahudi. Lewat konspirasi Yahui Internasional inilah, Kekhalifahan Turki Utsmaniyah akhirnya hancur pada tanggal 3 Maret 1924, hanya 27 tahun setelah Kongres Zionis Internasional pertama.
Mustafa Kemal naik menjadi penguasa dan menghancurkan seluruh kehidupan beragama di Turki dan menggantinya dengan paham sekuler. Mustafa Kamal Ataturk merupakan seorang Mason dari Lodge Nidana. Selama berkuasa, Mustafa Kamal memperlihatkan watak seorang Yahudi asli yang sangat membenci agama.
Pernah suatu hari saat berkuasa, setelah melarang adzan menggunakan bahasa Arab dan hanya diperbolehkan berbahasa Turki, Mustafa Kamal melewati suatu masjid yang masih mempergunakan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dirinya merobohkan masjid itu. Cerita yang lain mengatakan, ketika Mustafa mewajibkan setiap orang Turki memakai topi Barat yang kala itu di Turki lazim dianggap sebagai simbol kekafiran, maka barangsiapa yang tidak mau menuruti perintahnya memakai topi, orang itu akan dihukum gantung. Hasilnya, banyak lelaki Turki yang digantung di tiang-tiang gantungan yang sengaja dibuat di lapangan-lapangan kantor pemerintahannya.
Deislamisasi dan juga terhadap agama lainnya di Turki selama kekuasaan Mustafa Kamal ini benar-benar keterlaluan. Barangsiapa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang kejahatan-kejahatan orang yang oleh Barat disebut sebagai ‘Bapak Turki Modern’ ini, ada dua buku karya Dr. Abdullah ‘Azzam yang saya rekomendasikan yakni ‘Al Manaratul Mafqudah’ (Majalah al Jihad, Pakistan, 1987) dan ‘Hidmul Khilafah wa bina-uha’ (Markaz Asy-Syahid Azzam Al-I’laamii, Pakistan).
Di dalam buku pertama yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Abdullah ‘Azam memaparkan kejadian sakitnya Mustafa Kamal menjelang sakaratul mautnya yang sungguh-sungguh mengerikan. Abdullah ‘Azzam menulis, “…Mustafa Kamal terserang penyakit dalam (sirrosis hepatitis) disebabkan alkohol yang terkandung dalam khamr. Cairan berkumpul di perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti. Dia juga terserang penyakit kelamin (GO), akibat amat sering berbuat maksiat. Untuk mengeluarkan cairan yang berkumpul pada bagian dalam perutnya (Ascites), dokter mencoblos perutnya dengan jarum. Perutnya membusung dan kedua kakinya bengkak. Mukanya mengecil. Darahnya berkurang sehingga Mustafa pucat seputih tulang.”
Selama sakit Mustafa berteriak-teriak sedemikian keras sehingga teriakannya menerobos sampai ke teras istana yang ditempatinya. Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Beratnya hanya 48 kilogram. Giginya banyak yang tanggal hingga mulutnya hampir bertemu dengan kedua alis matanya. Badannya menderita demam yang sangat sehingga ia tidak bisa tidur. Tubuhnya juga mengeluarkan bau bagaikan bau bangkai. Walau demikian, Mustafa masih saja berwasiat, jika dia meninggal maka jenazahnya tidak perlu dishalati.
“Pada hari Kamis, 10 November 1938 jam sembilan lebih lima menit pagi, pergilah Mustafa Kamal dari alam dunia dalam keadaan dilaknat di langit dan di bumi…,” tulis Abdullah ‘Azzam. Naudzubilahi min dzalik!
Majalah Al Mujtama’ Kuwait pada tanggal 25 Desember 1978 edisi 425-426 memuat sebuah dokumen rahasia tentang peranan dan konspirasi kaum Yahudi di dalam menumbangkan kekhalifahan Turki Utsmaniyyah. Dokumen ini berasal dari sebuah surat yang ditulis Dutabesar Inggris di Konstantinopel, Sir Gebrar Lother, kepada Menteri Luar Negeri Inggris Sir C Harving pada tanggal 29 Mei 1910. Dalam dokumen tersebut dipaparkan secara rinci bagaimana kaum Freemason melakukan penyusupan ke berbagai sektor vital pemerintahan Turki untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dan mengangkat Mustafa Kamal Ataturk, untuk menghapuskan kekhalifahan Islam di Turki. Bahkan kaum Mason Turki ini berhasil masuk dalam lingkaran pertama Sultan Abdul Hamid II sehingga banyak kebijakan-kebijakannya yang disabot atau disalahgunakan.
Mungkin demikian dulu paparan soal Mustafa Kamal ini yang oleh sejarah resmi disebut sebagai “Bapak Turki” (Attaturk), padahal seharusnya dia disebut sebagai “Penghancur Turki”. Sama seperti mantan Presiden Suharto yang disebut sebagai “Bapak Pembangunan” atau “Guru Bangsa”, padahal seharusnya dia disebut sebagai “Bapak Penghancur Indonesia”. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
inspired by http://www.eramuslim.com
Sultan Muhammad II atau Mehmed Al-Fatih
Terjagalnya Pemerintahan Islam tanpa daya pada bulan 28 Rajab 1342 H bertepatan dengan 3 Maret 1924 M bukanlah terjadi dengan sekejap mata. Sebagaimana kebaikan yang perlu proses untuk terjadinya, keburukan pun demikian, membutuhkan proses. Mustafa Kemal Ataturk menjagal Pemerintahan Islam juga bukan proses sekejap, perlu proses yang panjang. Proses itu dimulai ketika pada awal abad ke-19 M kaum muslimin mulai meninggalkan al-Qur`an dan as-Sunnah untuk memecahkan masalah-masalah mereka, dan tertarik dengan ideologi Liberal yang menggiurkan nafsu manusia.
Siapa sebenarnya Mustafa Kemal Attaturk ?
Assalamualaikum Wr Wb,
Setiap buku pelajaan sejarah kita selalu dituliskan bahwa Mustafa Kemal Attaturk adalah bapak dari bangsa turki, tetapi setelah saya membaca eramuslim mustafa kemal adalah salah satu agen yahudi yang dikirim oleh yahudi internasional untuk menjatuhkan pemerintahan sultan Hamid II.
Tapi tahukah kamu siapa sebenarnya Mustafa Kemal Attaturk ? apakah dia seorang yahudi atau bukan, lalu apakah dia berjasa bagi bangsa Turki sehingga oleh beberapa buku sejarah ditulis sebagai bapak bangsa Turki ?
sejarah resmi yang kita kenal dan diajarkan di sekolah-sekolah memang sangat subyektif dan sangat didominasi oleh pandangan sekuler-Barat, yang anyak diantaranya Islamophobia. Kita tentu masih ingat bagaimana ketika duduk di sekolah dasar, buku-buku sejarah menyatakan kepada kita jika Islam baru masuk ke Nusantara di abad ke-14 Masehi lewat para pedagang India dari Gujarat. Padahal pandangan ini berasal dari Snouck Hurgronje dan ternyata salah besar. Bukti-bukti otentik menyatakan jika Islam sudah ditemukan di pesisir barat pulau Sumatera di saat Rasulullah Saw masih hidup! Bahkan Barus, nama kota kecil di pesisir barat Sumatera itu sudah memiliki hubungan dagang dengan Mesir di saat Nabi Musa a..s masih hidup. Ini fakta sejarah yang sengaja dikaburkan tangan-tangan kekuasaan yang anti Islam. Untuk lengkapnya, silakan baca Eramuslim Digest edisi 9 dan 10 (The Untold History) yang membongkar kepalsuan-kepalsuan sejarah Islam di Indonesia ini.
Nah, Mustafa Kemal memang seorang Yahudi dari sebuah kota di Turki bernama Tesalonika (Yahudi Dumamah). Mustafa merupakan seorang agen atau kaki tangan Yahudi Internasional yang disusupkan ke dalam militer Turki sehingga dia menjadi seorang jenderal untuk menghancurkan kekhalifahan Islam Turki Utsmaniyah yang menolak menyerahkan Al-Quds kepada Zionis-Yahudi. Lewat konspirasi Yahui Internasional inilah, Kekhalifahan Turki Utsmaniyah akhirnya hancur pada tanggal 3 Maret 1924, hanya 27 tahun setelah Kongres Zionis Internasional pertama.
Mustafa Kemal naik menjadi penguasa dan menghancurkan seluruh kehidupan beragama di Turki dan menggantinya dengan paham sekuler. Mustafa Kamal Ataturk merupakan seorang Mason dari Lodge Nidana. Selama berkuasa, Mustafa Kamal memperlihatkan watak seorang Yahudi asli yang sangat membenci agama.
Pernah suatu hari saat berkuasa, setelah melarang adzan menggunakan bahasa Arab dan hanya diperbolehkan berbahasa Turki, Mustafa Kamal melewati suatu masjid yang masih mempergunakan adzan dengan bahasa Arab, seketika itu juga dirinya merobohkan masjid itu. Cerita yang lain mengatakan, ketika Mustafa mewajibkan setiap orang Turki memakai topi Barat yang kala itu di Turki lazim dianggap sebagai simbol kekafiran, maka barangsiapa yang tidak mau menuruti perintahnya memakai topi, orang itu akan dihukum gantung. Hasilnya, banyak lelaki Turki yang digantung di tiang-tiang gantungan yang sengaja dibuat di lapangan-lapangan kantor pemerintahannya.
Deislamisasi dan juga terhadap agama lainnya di Turki selama kekuasaan Mustafa Kamal ini benar-benar keterlaluan. Barangsiapa yang ingin mengetahui lebih jauh tentang kejahatan-kejahatan orang yang oleh Barat disebut sebagai ‘Bapak Turki Modern’ ini, ada dua buku karya Dr. Abdullah ‘Azzam yang saya rekomendasikan yakni ‘Al Manaratul Mafqudah’ (Majalah al Jihad, Pakistan, 1987) dan ‘Hidmul Khilafah wa bina-uha’ (Markaz Asy-Syahid Azzam Al-I’laamii, Pakistan).
Di dalam buku pertama yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Abdullah ‘Azam memaparkan kejadian sakitnya Mustafa Kamal menjelang sakaratul mautnya yang sungguh-sungguh mengerikan. Abdullah ‘Azzam menulis, “…Mustafa Kamal terserang penyakit dalam (sirrosis hepatitis) disebabkan alkohol yang terkandung dalam khamr. Cairan berkumpul di perutnya secara kronis. Ingatannya melemah, darah mulai mengalir dari hidungnya tanpa henti. Dia juga terserang penyakit kelamin (GO), akibat amat sering berbuat maksiat. Untuk mengeluarkan cairan yang berkumpul pada bagian dalam perutnya (Ascites), dokter mencoblos perutnya dengan jarum. Perutnya membusung dan kedua kakinya bengkak. Mukanya mengecil. Darahnya berkurang sehingga Mustafa pucat seputih tulang.”
Selama sakit Mustafa berteriak-teriak sedemikian keras sehingga teriakannya menerobos sampai ke teras istana yang ditempatinya. Tubuhnya tinggal tulang berbalut kulit. Beratnya hanya 48 kilogram. Giginya banyak yang tanggal hingga mulutnya hampir bertemu dengan kedua alis matanya. Badannya menderita demam yang sangat sehingga ia tidak bisa tidur. Tubuhnya juga mengeluarkan bau bagaikan bau bangkai. Walau demikian, Mustafa masih saja berwasiat, jika dia meninggal maka jenazahnya tidak perlu dishalati.
“Pada hari Kamis, 10 November 1938 jam sembilan lebih lima menit pagi, pergilah Mustafa Kamal dari alam dunia dalam keadaan dilaknat di langit dan di bumi…,” tulis Abdullah ‘Azzam. Naudzubilahi min dzalik!
Majalah Al Mujtama’ Kuwait pada tanggal 25 Desember 1978 edisi 425-426 memuat sebuah dokumen rahasia tentang peranan dan konspirasi kaum Yahudi di dalam menumbangkan kekhalifahan Turki Utsmaniyyah. Dokumen ini berasal dari sebuah surat yang ditulis Dutabesar Inggris di Konstantinopel, Sir Gebrar Lother, kepada Menteri Luar Negeri Inggris Sir C Harving pada tanggal 29 Mei 1910. Dalam dokumen tersebut dipaparkan secara rinci bagaimana kaum Freemason melakukan penyusupan ke berbagai sektor vital pemerintahan Turki untuk mengakhiri kekuasaan Sultan Abdul Hamid II dan mengangkat Mustafa Kamal Ataturk, untuk menghapuskan kekhalifahan Islam di Turki. Bahkan kaum Mason Turki ini berhasil masuk dalam lingkaran pertama Sultan Abdul Hamid II sehingga banyak kebijakan-kebijakannya yang disabot atau disalahgunakan.
Mungkin demikian dulu paparan soal Mustafa Kamal ini yang oleh sejarah resmi disebut sebagai “Bapak Turki” (Attaturk), padahal seharusnya dia disebut sebagai “Penghancur Turki”. Sama seperti mantan Presiden Suharto yang disebut sebagai “Bapak Pembangunan” atau “Guru Bangsa”, padahal seharusnya dia disebut sebagai “Bapak Penghancur Indonesia”. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
inspired by http://www.eramuslim.com
The Fall of Hagia Sophia
Sedikit melanjutkan catatan
facebook tentang Aya Sofia...ada yang bertanya.."bukankah itu
Masjid?...mengapa disebut Katedral...."?. Baiklah,..meski kisah jatuhnya
Hagia Sophia a.k.a Aya Sofia sudah banyak yang nulis,..jadi saya ambil
saja salah satu kisah dari artikel Wikipedia tahun 2008 dan tulisan Eyi79 di Multiply. Konstantinopel berhasil ditaklukkan pada masa itu.
Siapa Penakluknya?
Konstantinopel ditaklukan oleh Muhammad Al-Fateh II
Sultan Mehmed II ,(30 Maret 1432 – 3
Mei 1481) merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang juga menaklukkan
Kekaisaran Romawi Timur. Handal dan ahli dalam bidang ketentaraan,
sains, matematika & menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Dia
seorang pemimpin yang hebat selain Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz
(pahlawan Islam dalam peperangan di Ain Jalut melawan tentara Mongol)
dan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi ( pahlawan Islam dalam perang salib).
Kemenangannya atas Konstantinopel
menyebabkan banyak kawan dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta
taktik & strategi peperangannya yang dikatakan mendahului pada
zamannya dan juga cara ia memilih tenteranya. Ia merupakan anak didik
Syekh Syamsuddin yang masih merupakan keturunan Abu Bakar As-Siddiq.
Mozaik Yesus di Hagia Sophia
Dia yang mengganti nama
Konstantinopel menjadi Islambol (Islam keseluruhannya). Kini nama
tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul.
Sultan Muhammad II atau Mehmed Al-Fatih
Kekaisaran Romawi terpecah dua,
Katholik Roma di Vatikan dan Yunani Orthodoks di Byzantium atau
Constantinople yang kini menjadi Istanbul. Perpecahan tersebut sebagai
akibat konflik gereja meskipun dunia masih tetap mengakui keduanya
sebagai pusat peradaban. Constantine The Great memilih kota di selat
Bosphorus tersebut sebagai ibukota, dengan alasan strategis di batas
Eropa dan Asia, baik di darat sebagai salah satu Jalur Sutera maupun di
laut antara Laut Tengah dengan Laut Hitam dan dianggap sebagai titik
terbaik sebagai pusat kebudayaan dunia, setidaknya pada kondisi
geopolitik saat itu.
Banyak yang mengincar kota ini untuk
dikuasai, bangsa Gothik, Avars, Persia, Bulgar, Rusia, Khazar,
Arab-Muslim dan Pasukan Salib meskipun misi awalnya adalah menguasai
Jerusalem.
Wilayah Konstantinopel-salin dan zoom in untuk melihat batas2an dengan lebih jelas-
Upaya pertama dilakukan oleh Muawiyah
bin Abu Sufyan pada tahun 668M, namun gagal dan salah satu sahabat
Rasulullah SAW yaitu Abu Ayyub Al-Anshari ra. gugur. Sebelumnya Abu
Ayyub sempat berwasiat jika ia wafat meminta dimakamkan di titik terjauh
yang bisa dicapai oleh kaum muslim. Dan para sahabatnya berhasil
menyelinap dan memakamkan beliau persis di sisi tembok benteng
Konstantinopel di wilayah Golden Horn.
Generasi berikutnya, baik dari Bani
Umayyah dan Bani Abbasiyyah hingga Turki Utsmani pada masa pemerintahan
Murad II juga gagal menaklukkan Byzantium. Salah satu peperangan Murad
II di wilayah Balkan adalah melawan Vlad Dracul, seorang tokoh Crusader
yang bengis dan sadis (Dracula karya Bram Stoker adalah terinsipirasi
dari tokoh ini). Selama 800 tahun kegagalan selalu terjadi, hingga anak
Sultan Murad II yaitu Muhammad II naik tahta Turki Utsmani.
Sejak Sultan Murad I, Turki Utsmani
dibangun dengan kemiliteran yang canggih, salah satunya adalah dengan
dibentuknya pasukan khusus yang disebut Yanisari. Dengan pasukan
militernya Turki Utsmani menguasasi sekeliling Byzantium hingga
Constantine merasa terancam, walaupun benteng yang melindungi –bahkan
dua lapis– seluruh kota sangat sulit ditembus, Constantine pun meminta
bantuan ke Roma, namun konflik gereja yang terjadi tidak menelurkan
banyak bala bantuan.
Constantine XI Paleologus,the last Byzantine Emperor at the battlements, dawn of the 29th May of 1453
Hari Jumat, 6 April
1453M, Muhammad II atau disebut juga Mehmed bersama gurunya, syaikh Aaq
Syamsudin, beserta tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha
merencanakan penyerangan ke Byzantium dari berbagai penjuru benteng kota
tersebut. Dengan berbekal 150.000 ribu pasukan dan meriam buatan Urban
–teknologi baru pada saat itu– Muhammad II mengirim surat kepada
Paleologus untuk masuk Islam atau menyerahkan penguasaan kota secara
damai atau perang. Constantine Paleologus menjawab tetap mempertahankan
kota dengan dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni
Giustiniani dari Genoa.
Muhammad Al Fatih's Great Gun
Kota dengan benteng 10m-an tersebut
memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh
parit 7m. Dari sebelah barat melalui pasukan altileri harus membobol
benteng dua lapis, dari arah selatan laut Marmara pasukan laut harus
berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur
armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah
dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak
bisa lewat.
Berhari-hari hingga berminggu-minggu
benteng Byzantium tak bisa jebol, kalaupun runtuh membuat celah pasukan
Constantine mampu mempertahankan celah tersebut dan dengan cepat
menumpuk kembali hingga tertutup. Usaha lain pun dicoba dengan menggali
terowongan di bawah benteng, cukup menimbulkan kepanikan kota, namun
juga gagal. Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan
hanya dalam semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah
melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya
dilakukan, yaitu memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari
rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki
wilayah selat Golden Horn.
29 Mei, setelah sehari istirahat
perang Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga
lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua
dan terakhir pasukan Yanisari. Giustiniani sudah menyarankan
Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten
hingga gugur di peperangan. Kabarnya Constantine melepas baju perang
kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah
ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan
Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak
melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.
Pertempuran Konstantinopel 1453AD
Konstantinopel telah jatuh,
penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia, dan Sultan
Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik
Islam, Yahudi ataupun Kristen. Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan
masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi
penganutnya.
Jatuhnya Konstantinopel
Toleransi
tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota
tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah
–terutama sekolah untuk kepentingan administratif kota– secara gratis,
siapa pun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun
pasar, membangun perumahan, bahkan rumah diberikan gratis kepada para
pendatang yang bersedia tinggal dan mencari nafkah di reruntuhan kota
Byzantium tersebut. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi
Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan
dilestarikan.
Muhammad Al-Fatih memasuki Konstantinopel
Dan kini Hagia Sophia yang megah berubah fungsi menjadi sebuah museum
Makam Muhammad Al-Fatih
Nah sekarang sudah saya jelaskan mengapa Hagia Sophia disebut Katedral atau sebaliknya..salam & terima kasih.Kematian Tragis Rejim Diktator
Muammar Gaddafi di era kegemilangan dan penguasaanya.
Saya mulakan catatan perkongsian di pondok teduhan ini dengan kalimah agung,
Bismillah.
1. Berakhirnya episod seorang pemimpin rejim diktator Libya, Muammar Gaddafi yang
berkuasa lebih 42 tahun di negaranya itu. Khamis, 21 Oktober yang lalu
kisah kematiannya yang saat kini masih menjadi tanda tanya punca sebenar
kematiannya. Terbunuh atau dibunuh? Wallahu’alam. Apa pun, pasca
kejatuhan rejim beliau tentunya membawa suatu perubahan yang besar buat
generasi baru Libya. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa beliau dan di
akhirat sana jualah tempat pengadilan yang sebenar. Dan –
mudahan-mudahan Allah SWT memberikan kita semua taufiq dan hidayah-Nya
dengan apa yang berlaku.
Kata-kata
egonya suatu masa dahulu memakan diri. Gaddafi mengelarkan para
penentangnya sebagai "tikus" dan akan menjejaki mereka sehingga ke
lubang cacing. Akhirnya, beliau ditemui di lubang ini.
2. “Kebenaran pasti tertegak, dan kezaliman akan runtuh dan musnah”
: - Itulah hakikat sunnatullah. Dalam sejarah peradaban dunia,
kepimpinan yang zalim, menindas dan angkuh akhirnya, akan tumbang,
musnah dan hancur dengan keizinan Allah SWT. Maha Firaun, Hamman,
Namrud, Qarun dan lain-lain – terbukti musnah dengan pelbagai kisah
bencara dan peristiwa. Belajar, menyemak dan meneliti sejarah yang
lampau – sesungguhnya terlalu banyak iktibar buat kita semua.
"Salam perkenalan dari saya"
Mustafa Kamal Ataturk, al-Ghazi -
Presiden pertama Negara Republik Turki.
3. Seusai membaca kisah bapa Sekularisme Turki, Mustafa Kamal Ataturk
buat kali keduanya melalui novel yang digarap dan ditulis oleh Abdul
Latip Talib :- memberikan suatu kejelasan yang benar kepada saya tentang
hakikat sebuah kekuasaan Allah SWT!. Benar, sehebat – sekuat –segagah –
seangkuh mana pun manusia, sebenarnya dia adalah hamba Allah SWT yang
kerdil, hina dan kecil. Tiada apa-apa. Dan, Maha Agung dan besar jualah
Allah SWT.
4.
Ramai daripada kita, tahu siapa Mustafa Kamal Ataturk. Seorang manusia
durjana yang memusnahkan institusi khalifah Islam dalam sekelip mata.
Musuh Allah SWT, Yahudi dan konco-konconya beratus-ratus tahun
merancang, merencana, melaksanakan dan berjuang bersungguh-sungguh
meruntuhkan kerajaan Islam Uthmaniah – namun, beliau iaitu Ataturk
melakukannya dalam beberapa tempoh masa sahaja dengan mudah.
Tulisan jawi dan bahasa Arab terus dilupuskan dan usaha melenyapkannya adalah konsisten diera pemerintahannya.
5.
Kekejamannya, penindasannya, segala usaha-usahanya membaratkan Turki
serta rakyatnya adalah suatu dosa yang terbesar yang pernah dilakukan
dalam sejarah manusia. Kesanggupannya, tekadnya dan sesungguhnya
memerangi “ruh” Islam adalah suatu yang sangat luar biasa. Strategi,
kebijaksanaan dan perancangan yang sangat-sangat licik itu, membuatkan
beliau pernah diangkat sebagai hero, pejuang dan pahlawan Islam suatu
masa dahulu. Ternyata, helahnya itu berjaya! Beliau sebenarnya, adalah
pengkhianat!.
Tarian barat yang dipeloporinya di dunia pemerintahan Turki era moden.
6.
Dosa-dosa beliau : - membuang seluruh kehidupan Islam dalam kehidupan
rakyat Turki adalah dosa yang sangat-sangat-sangat besar. Tekadnya,
mengarahkan pembudayaan pakaian barat, serban diubah kepada topi, tudung
menutup aurat muslimat diarah agar ditanggalkan, laungan azan dialih
bahasakan kepada bahasa Turki, begitu juga Al-Quran - diterjemahkan ke
bahasa Turki dan hanya dialunkan dalam bahasa Turki, memperkenalkan
tarian-tarian barat, mempopularkan minuman arak sebagai minuman asasi,
sekolah agama ditutup, alim ulama ditangkap, dipenjara dan dibunuh
sehingga mencecah 500 ribu orang - dan terlalu banyak dosanya!
" Buat apa yang saya suruh! " Jeritan Diktator itu dengan nada yang sinis.
7.
Saya membaca dengan penuh kesedaran, terusik segala perasaan dan
terbangkit akan ruh yang dalaman. Bahawa, inilah realiti kemusnahan yang
terancang oleh musuh-musuh Allah SWT. Kamal Ataturk, hanya lembu yang
diheret hidung oleh mereka. MasyaAllah, benar – dia adalah penegak
agenda Yahudi. Usah terperanjat apabila kenapa beliau boleh bertindak
dan menjadi “manusia” yang sedemikian rupa. Bacalah, kisah-kisa awal
kehidupannya dan anda akan faham kenapa hal ini boleh berlaku.
Kematian yang diraihkan oleh rakyat Turki yang cintakan ruh Islami.
8. Ternyata
akhir hayat - Ataturk dipenuhi dengan “nanah-nanah” yang menyiksakan
dan membuatkan beliau hidup seperti neraka dunia. Beliau dihinggapi
pelbagai penyakit-penyakit misteri, kulit gatal yang bersangatan, badan
menjadi panas, darah tinggi, menjadi nyayuk pelupa, dan sebagainya.
Kisah-kisahnya ini boleh dibaca dengan penuh keinsafan buat kita di
dalam novel garapan Tuan Abdul Latip Talib ini.
9.
Pemergian beliau, adalah diiringi tangisan air mata kegembiraan
bukannya kesedihan. Mayatnya diawet untuk tempoh beberapa hari. Berlaku
perbincangan di kalangan menteri-menterinya dalam mengurus jenazahnya.
MasyaAllah – Allah SWT menghina dan mengazabnya. Terakhirnya, ialah
jenazahnya yang hendak dikebumikan tidak diterima oleh bumi. ( Saya
sendiri tidak memahami bagaimana keadaan dan rupa suasananya, namun
mengikut kisah mungkin bumi menolak atau kuburnya berlubang. Wallahu’alam).
Jasadnya disemadikan disisi. Marmar binaan yang dibuat khusus untuknya setelah bumi tidak menerima jenazah diktator ini.
10.
Kini, jasadnya disemadikan di Muzium Kamal Ataturk, di Ankara – Turki
buat iktibar dan pedoman buat seluruh ummat manusia. Saya kongsikan
kisahnya bukan untuk mengaibkannya atau memburuk-burukan dirinya yang
telah sedia dimaklumi kisahnya tetapi, sebagai suatu pengajaran yang
besar buat kita ialah, Allah SWT itu Maha Agung, Maha Kuasa dan Maha
Adil!
Muzium Mustafa Kamal Ataturk, di Ankara Turki.
11.
Novel, terbaru Abdul Latip Talib – Mustafa Kamal Ataturk, penegak
agenda Yahudi ;- ini sangat-sangat bagus untuk dibaca oleh generasi
muda. Saya sangat-sangat syorkan. Bagi adik-adik yang telah habis
peperiksaan dan sebagainya, mintalah ibu bapa belikan novel ini dan
bacailah ia sebagai mengisi waktu terulang anda. Saya bagi 5/5!. Syabas!
12.
Ini adalah kali kedua saya membaca kisah Mustafa Kamal Ataturk, selepas
membacanya buat pertama kalinya ketika tingkatan dua (tahun 1999)
melalui buku Turki Dua Wajah, oleh Dr Abdullah Azzam. Selamat membaca dan mengambil ibrah melaluinya. InsyaAllah.
Ilustrasi Gambar Ariel Sharon yang digambarkan. Wallahu'alam
13. Ariel Sharon,
bekas presiden Israel juga kini – menghabiskan sisa-sisa hidupnya
sebagai mumia hidup dengan penuh penyeksaan dan penderitaan. Beliau
adalah manusia yang busuk hatinya, sangat-sangat kejam sifat
keluarmanusiaannya dan sejarah merekodkan segala kezaliman-kezalimannya
buat untuk rakyat Palestin. Beliau telah koma hampir empat tahun dan
kini, terus tidak sedarkan diri. Umurnya mencecah 82 tahun dan berat
badannya digambarkan hanya seberat 15 kg sahaja. Kisahnya, buat kita
semua berfikir!
14.
Buat semua pengdiktator yang masih ada, masa anda akan menyusul tiba.
Nantikan sahaja, teruskan dengan kezaliman, penindasan dan bersuka ria
di takhta kegemilangan kalian. Gah dengan kuasa, harta dan wanita sahaja
tidak punyai apa-apa, jika rakyat terus dihina, ditindas,
ditakut-takutkan dan ditekan-tekan sedemikian rupa. – Kuasa rakyat,
mampu meruntuhkan takhta walaupun sekukuh manapun tampuk kerajaan
pemerintahan dengan keizinan Allah SWT.
15. Akhirnya, kepada Allah SWT jualah kita akan kembali! Justeru, usahlah sombong, bongkak dan ego dengan kediktatoran anda.
“Kami
akan perlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di
merata-rata tempat (dalam alam Yang terbentang Luas ini) dan pada diri
mereka sendiri, sehingga ternyata jelas kepada mereka Bahawa Al-Quran
adalah benar. belumkah ternyata kepada mereka kebenaran itu dan belumkah
cukup (bagi mereka) Bahawa Tuhanmu mengetahui dan menyaksikan tiap-tiap
sesuatu?”
( Fusillat 41 : 53)
Fahami Istilah ( Kamus Dewan, Edisi Empat)
(a) Diktator ;- pemerintah mutlak, terutamanya yang merampas kuasa tanpa mengikut perlembagaan dan menggunakannya secara zalim.
(b) Rejim ;- sistem kerajaan, pemerintahan atau pentadbiran.
(c) Khalifah ;- seorang yang diamanahkan untuk menguruskan dan mentadbir dunia mengikut lunas syariat Islam.
Sebab Mustafa Kemal Atatür, presiden Turki pertama inilah yang meresolusikan Turkish Constitution of 1924 dan membuat bentuk pemisahan antara agama dan negara dengan membentuk negaranya menjadi negara sekuler demokratis berdasarkan pada ideologi Kemalis (Kemalist ideology).
Sejalan dengan waktu dan perkembangan jaman, Turki tumbuh dan besar menjadi negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam (99% penduduk Turki adalah muslim) tapi pemerintah tidak ikut campur dalam urusan beragama.
Sepak terjang Mustafa Kemal Atatür sebagai kepala pemerintahan dari negara mayoritas penduduk beragama Islam namun mengubah diri menjadi negara sekuler, menarik perhatian majalah Time, hingga majalah mingguan ini membuat wawancara dan liputan khusus mengenai sistem kepemerintahan Turki hingga wajahnya menjadi cover di edisi 24 Maret 1923.
Identitas sekuler tetap dipakai Turki hingga sekarang. Adapun partai berkuasa saat ini, Partai Keadilan dan Pembangunan (Adalet ve Kalkınma Partisi) yang beraliran konservatif, saat mencoba memasukkan unsur-unsur Islam dalam pemerintahan, ditentang oleh lawan-lawan politiknya hingga dicap sebagai partai yang memasukkan agenda Islam secara terselubung dalam pemerintahan. Ini jelas hal yang bertentangan dengan Turkish Constitution of 1924.
Sampai di tahun 1986, di sebuah daerah di arah barat laut Turki di propinsi Bursa, kota terbesar keempat di negara ini berdiri sebuah band bernama Mezarkabul, dalam bahasa Turki artinya Pentagram, yakni bintang berujung lancip lima yang digambar dengan lima garis lurus. Lambang pentagram bila digambarkan terbalik sering disimbolkan sebagai lambang dari kepala 'Baphomet' atau setan berbentuk kepala kambing, simbol yang sering dipakai dalam pemujaan anti Tuhan. Lambangnya jari telunjuk dan kelingking ke arah atas.
Asal muasal nama 'Baphomet' sendiri berasal dari sebuah puisi kuno karya 'Troubadour Gavaudan' yang berjudul "Senhors, per los nostres peccatz" yang berbahasa Occitan, yaitu bahasa dari daerah di sekitar Perancis, Italia, Spanyol dan Monaco pada masa Kekaisaran Templar tahun 1195 M.
Adapun mengenai musik setan oleh beberapa kalangan agamawan sering disebutkan sebagai musik-musik yang dekat dengan keputusasaan, kekerasan, kebejatan moral, seks, narkoba dan sejenisnya.
Mezarkabul sendiri didirikan oleh gitaris Hakan Utangaç dan drummer Cenk Ünnü, awalnya hanya band yang sering pentas dari panggung ke panggung dengan lagu mereka sendiri. Lagu yang gelap, muram dan banyak bertema tentang kematian. Di negaranya, Mezarkabul diacuhkan karena memuat lirik-lirik bertema pemujaan tentang setan, sementara sejak tahun 1992 band ini mulai populer di negara-negara Eropa dan Amerika.
Simak lagu berikut ini, Anatolian dari Mezarkabul, lihat video klipnya yang muram dan serasa melihat bentukan okultisme di dalamnya. Perlu dicatat, lagu-lagunya Mezarkabul ini berbahasa Turki, jadi ya silahkan bersusah-payah mencerna artinya...
Original Turkish Language
Sonsuz karanlýk bu yaslý günümde Yad insanoðlu bu durmaz sözünde Nerden bilinmez bu kin gözlerinde Yansýr bu korkum sararmýs yüzümde Halim bilmez, derdim sormaz Zor anýmda, sahip çýkmaz Böyle sansýz mertlik olmaz Bu ihanet cezasýz kalmaz Anatolia, Anatolia Sevgim seninle bu zor günlerinde Anatolia, Anatolia Kalemi kýr cezamý kes onurumu geri ver Be hey anla derdim bu son çýðlýðýmda Yorgun bu toprak ölüm cok yakýnda Doðduðun yer, bu eski dünya Doyduðun yer, bu yaþlý dünya Bir gün gelmiþ, gülmez olmuþ Ýsmi artýk anýlmaz olmuþ Anatolia, Anatolia Sevgim seninle bu zor günlerinde Anatolia, Anatolia Kalemi kýr cezamý kes onurumu geri ver |
In English Translation
Won't you believe in the darkness I'm mournin Blaze in the night is the sign of the warnin You don't remember the pride you believed in Now you're to reap the reward for deceivin Won't you leave me alone in silence I've been greevin for all this violence Rain is my sorrow,wind is my sadness Can't you see me with all your blindness Anatolia, Anatolia We were only receivin but we always believin Anatolia, Anatolia May be we'll change and always will save And promise to never leave Can you believe in the grief of a mourner Blood in my veins feeds the seeds of a slaughter Won't you leave me alone in silence I've been greevin for all this violence Rain is my sorrow,wind is my sadness Can't you see me with all your blindness Anatolia, Anatolia We were only receivin but we always believin Anatolia, Anatolia May be we'll change and always will save And promise to never leave |
Catatan: Di negara Eropa dan Amerika, Mezarkabul dikenal dengan nama Pentagram
...[Senin tanggal 3 Maret 1924 (28th Rajab 1342AH), dunia dikejutkan oleh berita bahwa Mustafa Kemal di Turki secara resmi telah menghapus Khilafah. Pada malam itu Abdul Majid II, Khalifah terakhir kaum muslimin, dipaksa untuk mengemas kopernya yang berisi pakaian dan uang ke dalam kendaraan nya dan diasingkan dari Turki, dan tidak pernah kembali. Dengan cara itulah pemerintahan Islam yang berusia 1342 tahun berakhir. Kisah berikut adalah sekelumit sejarah dari tindakan-tindakan kekuatan kolonialis dengan pertama kali menyebarkan benih perpecahan diantara kaum muslimin dengan menanamkan nasionalisme dan akhirnya mengatur penghancuran Daulah Khilafah melalui agen-agen pengkhianatnya.] >> ...3 Maret 2012 tahun ini genap 88 tahun kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah. Musthafa Kamal Attaturk, antek barat keturunan yahudi yang lahir di Salanik atau Salonika (1880 M/1296 H) ini pada tanggal 3 Maret 1924 melalui sidang Dewan Perwakilan Nasional, memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun tersebut dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki....>>...Musthafa Kamal Attaturk datang mewujudkan impian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya oleh orang-orang Eropa yakni memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki....>> Musthafa Kamal Attaturk lahir di kota Salonika atau kota Yahudi, yang berpenduduk 140.000 jiwa, dimana 80.000 diantaranya adalah orang-orang Yahudi Espana dan 20.000 lagi adalah orang-orang Yahudi Aldunama, yakni kaum Yahudi yang berpura-pura masuk Islam (dokumen duta Inggris, Lother, tanggal 29-5-1910), diterbitkan oleh Majalah Al-Mujtama’ no. 425-529, 1978.) Musthafa Kamal Attaturk adalah agen dan antek orang-orang kafir Eropa, terutama Inggris....>>...Musthafa mengawali pengkhianatannya ketika berada di Palestina, dengan mengadakan perjanjian dengan Allenby, panglima pasukan Inggris. Dari pengkhianatan itu disepakati Musthafa menarik pasukannya dari Palestina dan memberi kesempatan kepada Allenby untuk masuk bersama pasukannya dalam keadaan tenang dan damai. Pasukan Allenby akhirnya memukul mundur pasukan ke IV Turki dengan pukulan yang mematikan. Akibat dari pengkhianatan awal Musthafa, kekuatan Turki hancur untuk selama-lamanya dimana hasil pertempuran sangat memilukan, jumlah tawanan mendekati seratus ribu tentara, di luar jumlah mereka yang mati oleh peluru orang-orang Druze dan Armenis (Ar Rajulu Ash-Shanamu)...>>..1. Mundurnya Musthafa Kamal dari posisi strategis yang terlindung kuat, yakni di timur Nabulus, yang dilakukan persis di malam masuknya pasukan Allenby, 19 September 1917, dengan mendadak dan dalam waktu yang singkat.Dhabith Tarki Sabiq, mantan jenderal Turki, penulis buku Ar Rajulu Ash-Shanamu, Kamal Attaturk (Manusia Berhala, Kamal Attaturk), menyatakan : “Di sini terjadi kesepakatan antara Mustafa Kamal dengan panglima pasukan Inggris, Jenderal Allenby, secara rahasia. Isi kesepakatan tersebut ialah Musthafa Kamal akan menarik mundur pasukannya secara mendadak, sehingga tentara Turki tidak mampu melakukan pertahanan. Tentu saja hal itu menyebabkan mereka jatuh ke tangan musuh. 2. Inggris mengadakan hubungan dengan Musthafa Kamal pada waktu dia masih menjadi panglima pasukan di Palestina. Mereka membujuk Musthafa Kamal untuk mengadakan pemberontakan terhadap Sultan dan Inggris berjanji untuk membantu rencana tersebut. 3. Setelah Allenby merebut kemenangan, maka ia datang ke Istambul. Dia meminta Daulah Turki yang kalah untuk mengangkat Musthafa Kamal sebagai panglima pasukan ke IV dekat wilayah Maushil (kota di Iraq), dimana pengaruh Inggris dan daerah minyak terletak. Tujuannya supaya Musthafa Kamal dapat melindungi berbagai kepentingan Inggris dan mengamankan mereka di sana. 4. Musthafa Kamal, setelah kekalahan besar yang diderita Turki dan sesudah kembali ke Turki, mempunyai hubungan rahasia dengan pastor yang dikenal dengan nama Frid, seorang kapala intelejen Inggris di Turki. 5. Sandiwara kemenangan yang gemilang di Anatolie, khususnya di wilayah Sicoria, Azmir, dan Avion yang menjadikan Musthafa Kamal melambung ketenarannya bagaikan sebuah lagenda. Maka sempurnalah sandiwara tersebut dengan penampilan yang menghipnotis dan merampas perasaan hati itu. Inggris telah menekan Khalifah sedemikian rupa sehingga dia nampak lemah dan tak berdaya. Sementara di sisi lain mereka berpura-pura lemah menghadapi Musthafa Kamal agar nampak bahwa dia adalah pahlawan satu-satunya di Turki. Akhirnya pada tanggal 3 Maret 1924, Musthafa Kamal, sang agen dan antek Inggris turunan Yahudi tersebut mengusulkan rencana untuk menghapus, membubarkan khilafah, memisahkan antara agama dan negara, serta mengganti Mahkamah Syariah dan Undang-Undang Syariah dengan Mahkamah Modern (Thaghut) dan Undang-Undang Modern (Thaghut)...>>
88 Tahun Tanpa Khilafah : From Imarah To Khilafah
(Arrahmah.com) -
M. Fachry
Jum'at, 2 Maret 2012 17:53:33
Jum'at, 2 Maret 2012 17:53:33
3 Maret 2012 tahun ini genap 88 tahun
kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah. Musthafa Kamal Attaturk,
antek barat keturunan yahudi yang lahir di Salanik atau Salonika (1880
M/1296 H) ini pada tanggal 3 Maret 1924 melalui sidang Dewan Perwakilan
Nasional, memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah, dan menghapus
sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan tahun tersebut
dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki.
Sejak
peristiwa 3 Maret 1924, kaum Muslimin hidup tanpa naungan Khilafah,
terpecah belah menjadi sekitar 60-an negara nasionalis yang tidak
terikat satu sama lain dengan ikatan yang shahih (aqidah Islam),
dihinakan, wilayahnya diduduki penjajah, darahnya ditumpahkan,
kehormatannya dilecehkan, dan agamanya dinistakan.
Kini,
setelah 88 tahun berlalu, gaung kebangkitan Islam yang sejak lama
diperjuangkan mulai menampakkan hasilnya. Kaum Muslimin di seluruh
penjuru dunia melihat secercah harapan kembalinya kejayaan dan
keberkahan hidup di bawah naungan syariat Islam di bawah sistem
pemerintahan Islam, Khilafah Islamiyyah.
Nubuwwah
dari Rasulullah SAW., yang memberitakan akan berakhirnya masa
kepemimpinan para diktaktor yang kejam dan bengis dan menjadi awal
kemunculan sistem Khilafah Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian
mulai terlihat tanda-tandanya.
Keruntuhan
rezim diktaktor Tunisia, disusul Mesir, Libya, dan kini Suriah menjadi
tanda dan bukti benarnya berita kenabian Rasulullah SAW. Sementara
itu, fenomena kemunculan negara-negara Islam atau yang lebih dikenal
dengan Imarah Islam, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam
Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan Daulah Islam Iraq menjadi penanda
dan bukti yang menguatkan bahwa masa kedatangan Khilafah Islamiyyah
yang mengikuti metode kenabian sudah semakin dekat. Karena seluruh
Imarah Islam yang ada bercita-cita mewujudkan Khilafah Islamiyah
mengikuti metode kenabian. Insya Allah!
Bagaimana Khilafah Islam Diruntuhkan ?
Syekh Abdullah Azzam rahimahullah dalam
bukunya ‘Al Manarah Al Mafqudah’ (Pelita Yang Hilang) menjelaskan
penyebab runtuhnya kekhilafahan. Menurut beliau, orang-orang Eropa
berpendapat bahwa cara yang paling mudah untuk mematikan Islam adalah
melayangkan pukulan mematikan memlalui tangan putra-putranya yang
mengaku sebagai kaum Muslimin.
Musthafa Kamal Attaturk datang
mewujudkan impian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya oleh
orang-orang Eropa yakni memecat Khalifah, membubarkan sistem Khilafah,
dan menghapus sistem pemerintahan Islam yang telah berjalan ribuan
tahun dari Khilafah Ustmaniyyah di Turki.
Menurut
Syekh Abdullah Azzam dalam ‘Al Manarah Al Mafqudah’ buku beliau yang
diterbitkan di Shada, perbatasan Afghanistan pada 26 Juni 1987
tersebut, Musthafa Kamal Attaturk lahir di kota Salonika atau kota
Yahudi, yang berpenduduk 140.000 jiwa, dimana 80.000 diantaranya adalah
orang-orang Yahudi Espana dan 20.000 lagi adalah orang-orang Yahudi
Aldunama, yakni kaum Yahudi yang berpura-pura masuk Islam (dokumen duta
Inggris, Lother, tanggal 29-5-1910), diterbitkan oleh Majalah
Al-Mujtama’ no. 425-529, 1978.)
Musthafa
Kamal Attaturk adalah agen dan antek orang-orang kafir Eropa, terutama
Inggris. Musthafa mengawali pengkhianatannya ketika berada di
Palestina, dengan mengadakan perjanjian dengan Allenby, panglima
pasukan Inggris. Dari pengkhianatan itu disepakati Musthafa menarik
pasukannya dari Palestina dan memberi kesempatan kepada Allenby untuk
masuk bersama pasukannya dalam keadaan tenang dan damai. Pasukan
Allenby akhirnya memukul mundur pasukan ke IV Turki dengan pukulan yang
mematikan. Akibat dari pengkhianatan awal Musthafa, kekuatan Turki
hancur untuk selama-lamanya dimana hasil pertempuran sangat memilukan,
jumlah tawanan mendekati seratus ribu tentara, di luar jumlah mereka
yang mati oleh peluru orang-orang Druze dan Armenis (Ar Rajulu
Ash-Shanamu)
Syekh Abdullah Azzam membeberkan
dalam ‘Pelita yang Hilang’ bukti-bukti pengkhianatan Musthafa Kamal
Attaturk dan kesepakatannya dengan Inggris.
1.
Mundurnya Musthafa Kamal dari posisi strategis yang terlindung kuat,
yakni di timur Nabulus, yang dilakukan persis di malam masuknya pasukan
Allenby, 19 September 1917, dengan mendadak dan dalam waktu yang
singkat.Dhabith Tarki Sabiq, mantan jenderal Turki, penulis buku Ar
Rajulu Ash-Shanamu, Kamal Attaturk (Manusia Berhala, Kamal Attaturk),
menyatakan : “Di sini terjadi kesepakatan antara Mustafa Kamal dengan
panglima pasukan Inggris, Jenderal Allenby, secara rahasia. Isi
kesepakatan tersebut ialah Musthafa Kamal akan menarik mundur pasukannya
secara mendadak, sehingga tentara Turki tidak mampu melakukan
pertahanan. Tentu saja hal itu menyebabkan mereka jatuh ke tangan musuh.
2.
Inggris mengadakan hubungan dengan Musthafa Kamal pada waktu dia masih
menjadi panglima pasukan di Palestina. Mereka membujuk Musthafa Kamal
untuk mengadakan pemberontakan terhadap Sultan dan Inggris berjanji
untuk membantu rencana tersebut.
3.
Setelah Allenby merebut kemenangan, maka ia datang ke Istambul. Dia
meminta Daulah Turki yang kalah untuk mengangkat Musthafa Kamal sebagai
panglima pasukan ke IV dekat wilayah Maushil (kota di Iraq), dimana
pengaruh Inggris dan daerah minyak terletak. Tujuannya supaya Musthafa
Kamal dapat melindungi berbagai kepentingan Inggris dan mengamankan
mereka di sana.
4.
Musthafa Kamal, setelah kekalahan besar yang diderita Turki dan
sesudah kembali ke Turki, mempunyai hubungan rahasia dengan pastor yang
dikenal dengan nama Frid, seorang kapala intelejen Inggris di Turki.
5.
Sandiwara kemenangan yang gemilang di Anatolie, khususnya di wilayah
Sicoria, Azmir, dan Avion yang menjadikan Musthafa Kamal melambung
ketenarannya bagaikan sebuah lagenda. Maka sempurnalah sandiwara
tersebut dengan penampilan yang menghipnotis dan merampas perasaan hati
itu. Inggris telah menekan Khalifah sedemikian rupa sehingga dia
nampak lemah dan tak berdaya. Sementara di sisi lain mereka
berpura-pura lemah menghadapi Musthafa Kamal agar nampak bahwa dia
adalah pahlawan satu-satunya di Turki.
Akhirnya
pada tanggal 3 Maret 1924, Musthafa Kamal, sang agen dan antek Inggris
turunan Yahudi tersebut mengusulkan rencana untuk menghapus,
membubarkan khilafah, memisahkan antara agama dan negara, serta
mengganti Mahkamah Syariah dan Undang-Undang Syariah dengan Mahkamah
Modern (Thaghut) dan Undang-Undang Modern (Thaghut).
Syekh
Abdullah Azzam mengomentari tindakan keji Musthafa Kamal tersebut:
“Sungguh Musthafa Kamal telah mencabut bangunan yang tinggi dari
pondasinya. Bangunan yang selama lima abad menjadi menara petunjuk bagi
kaum Muslimin, menjadi pelita yang menerangi kaum Muslimin di bumi
Turki.”
Syekh Abdul Qadim Zallum, dalam bukunya “How The Khilafah Destroyed” (Kaifa Hudimat al-Khilafah)
menceritakan detik-detik dimana Khilafah Islam terakhir di Turki
diruntuhkan oleh antek dan agen Inggris, Musthafa Kamal Attatruk.
“Pada pagi hari tanggal 3 Maret
1924, diumumkan bahwa Majelis Nasional telah menyetujui penghapusan
Khilafah dan pemisahan agama dari urusan-urusan negara. Pada malamnya,
Musthafa Kamal mengirimkan perintah kepada gubernur Istambul yang
menetapkan bahwa Khalifah Abdul Majid harus meninggalkan Turki sebelum
fajar hari berikutnya. Pada tengah malam, gubernur bersama satu pasukan
dari kesatuan polisi dan militer mendatangi istana Khalifah. Khalifah
dipaksa masuk ke dalam mobil yang kemudian membawanya melintasi
perbatasan menuju Swiss. Setelah ia dibekali satu kopor berisi beberapa
potong pakaian dan sejumlah uang. Dua hari kemudian, Musthafa
mengumpulkan seluruh pangeran dan putri Sultan, kemudian
mendeportasinya ke luar negeri. Seluruh peran agama dihapuskan dan
waqaf kaum Muslimin menjadi milik negara. Sekolah-sekolah agama diubah
menjadi sekolah umum di bawah pengawasan kementerian pendidikan.
Demikianlah bagaimana caranya Khilafah diruntuhkan. Khilafah
benar-benar runtuh, dan ikut runtuh pula Islam dalam kapasitasnya
sebagai konstitusi negara, sebagai sumber perundang-undangan umat, serta
sebagai pedoman hidup. Semuanya itu adalah perbuatan Inggris melalui
kaki tangan dan agen mereka, si pengkhianat Musthafa Kamal Pasha.”
Lihat apa yang diucapkan Musthafa Kamal dalam pidatonya yang disampaikan pada anggota dewan:
“Dengan
harga apa yang harus dibayar untuk menjaga Republik yang terancam ini
dan menjadikannya berdiri kokoh di atas prinsip ilmiah yang kuat?
Jawabannya Khalifah dan semua keturunan keluarga Utsman harus pergi
(dari Turki), pengadilan agama yang kuno dan undang-undangnya harus
diganti dengan pengadilan dan undang-undang modern, sekolah-sekolah
kaum agamawan harus disterilkan tempatnya untuk dijadikan
sekolah-sekolah negeri yang non agama.”
Dan Umat Islam pun Tercerai Berai
Pasca
diruntuhkannya Khilafah Islam yang terakhir di Turki, umat Islam
tercerai berai, bagai anak ayam kehilangan induknya. Kaum Muslimin
terpecah belah menjadi sekitar 60-an negara nasionalis yang tidak
terikat satu sama lain dengan ikatan yang shahih (aqidah Islam).
Setelah
Khilafah Islam diruntuhkan, kaum Muslimin berpecah belah dan menyebar
pada jalan yang berbeda-beda laksana domba di malam hujan, dimana
kemudian kawanan serigala menerkam kaum Muslimin yang tercerai berai
tersebut. Semua musuh mencabut senjatanya dan menghunuskan pedangnya
untuk menyembelih siapapun dan dengan cara bagaimanapun yang mereka
sukai. Khilafah Islam, sang pelindung umat sudah tiada lagi.
Syekh mujahid, Usamah bin Ladin rahimahullah dalam “Taujih Manhajiyah 2” menggambarkan derita umat akibat tercerai berai dan tidak memiliki pemimpin.
“ Pada saat darah orang-orang
Islam mengalir dan ditumpahkan, di Palestina, Chechnya, Philipina,
Kashmir dan Sudan, dan anak-anak kita mati lantaran embargo Amerika di
Irak. Dan ketika luka-luka kita belum sembuh, sejak serangan-serangan
salib terhadap dunia Islam pada kurun yang lalu, dan yang merupakan
hasil dari kesepakatan Saix-Piccot antara Inggris dan Prancis, yang
menyebabkan dunia Islam terbagi-bagi menjadi potongan-potongan,
sedangkan para kakitangan salib masih berkuasa di dalamnya sampai hari
ini, tiba-tiba keadaan yang serupa menghadang kita dengan kesepakatan
Saix-Piccot, yaitu kesepakatan Bush-Blair, akan tetapi kesepakatan itu
di bawah bendera yang sama, dan tujuannya juga sama. Benderanya adalah
bendera salib, dan tujuannya adalah merampas dan menghancurkan umat
Nabi kita shollallohu ‘alai wa sallam yang dicintai.
Sesungguhnya
kesepakatan Bush-Blair mengaku ingin menghancurkan teroris, namun
tidak samar lagi, meskipun bagi orang awam sekalipun, bahwa kesepakatan
itu bertujuan untuk menghancurkan Islam, namun demikian para penguasa
negara-negara kawasan timur tengah tetap saja menyatakan dukungan
mereka, melalui berbagai ceramah dan tulisan, terhadap terhadap Bush
di dalam memerangi teroris, yaitu memerangi Islam dan kaum muslimin,
dalam sebuah pengkhianatan yang jelas terhadap Islam dan umatnya,
dengan dukungan restu dari para ulama’ pemerintah dan para menterinya.”
Kesepakatan
atau Perjanjian Saix-Piccot adalah kesepakatan rahasia yang
berlangsung pada tahun 1334 H ketika perang dunia pertama antara
Inggris dan Prancis, atas persetujuan Rusia untuk memecah-belah Daulah
‘Utsmaniyah dan membagi daerah-daerah yang tunduk di bawah kekuasaan
‘Utsmaniyah --- yaitu Suriah, Irak, Lebanon dan Palestina --- ke
daerah-daerah yang tunduk kepada kekuasaan Prancis, sedangkan yang
lainnya tunduk kepada kekuasaan Inggris. Kesepakatan tersebut dinamakan
dengan nama tersebut karena dinisbatkan kepada pelakunya yaitu Marlk
Saix orang Inggris dan George Piccot, orang Perancis.
Syekh Usamah rahimahullah melanjutkan :
“Dan
sesungguhnya diantara tujuan terpenting dari serangan salibis baru ini
adalah mempersiapkan kondisi negara-negara di wilayah timur tengah,
setelah dilakukan pembagian, untuk mendirikan negara Israel Raya, yang
mencakup sebagian besar Irak dan Mesir melewati Suria, Lebanon, Yordan,
seluruh daerah Palestina dan sebagian besar dari negeri haromain (dua
tanah suci).
Lalu,
bagaimana caranya agar umat Islam yang tercerai berai tersebut bisa
bersatu kembali di bawah naungan Khilafah Islamiyyah? Bagaimana pula
caranya menahan keganasan orang-orang kafir yang membantai kaum
Muslimin ?
Syekh mujahid, Usamah bin Ladin menjawabnya:
“Maka jalan untuk menahan kekuatan orang-orang kafir adalah jihad fi sabilillah, sebagaimana firman Alloh SWT:
"
Maka berperanglah kamu pada jalan Alloh, tidaklah kamu dibebani
melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para
mu'min (untuk berperang). Mudah-mudahan Alloh menolak serangan
orang-orang yang kafir itu. Alloh amat besar kekuatan dan amat keras
siksaan (Nya)." (An Nisa’: 84)
Sesungguhnya
umat Islam pada hari ini, atas karunia Alloh SWT, mempunyai kekuatan
yang sangat besar yang cukup untuk menyelamatkan Palestina dan
menyelamatkan negeri-negeri umat Islam yang lain. Akan tetapi kekuatan
ini terbelenggu, maka kita harus berusaha untuk melepaskannya. Selain
itu, sebenarnya umat ini telah mendapat janji kemenangan, sehingga jika
kemenangan itu tertunda maka hal itu disebabkan oleh dosa-dosa kita
dan berpangkutangannya kita dari membela Alloh SWT. Alloh SWT
berfirman:
"… jika kamu menolong (agama) Alloh, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad: 7)
Bahkan umat ini juga dijanjikan kemenangan atas orang-orang Yahudi, sebagaimana sabda Rosululloh shollallohu ‘alai wa sallam:
"Hari
kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum muslimin memerangi orang-orang
yahudi, lalu kaum musliminpun membunuh mereka, sampai-sampai ada
seorang yahudi yang bersembunyi dibalik batu dan pohon, lalu batu atau
pohon itu berkata: 'wahai orang Islam, wahai hamba Alloh ini orang
yahudi dibelakangku, kemarilah bunuhlah dia!. Kecuali pohon ghorqod, sesungguhnya ghorqod itu pohon orang-orang yahudi." (HR. Muslim)
Maka
di dalam hadits ini juga terdapat peringatan bahwasanya pertarungan
yang menentukan dengan musuh itu, terjadi dengan cara pambunuhan dan
peperangan, bukan dengan cara membuang-buang kekuatan umat selama
puluhan tahun, dengan melalui jalan lain, seperti tipu daya demokrasi
dan yang lainnya.
Gelombang Tsunami Revolusi Menghantam Kekuasaan Para Diktaktor
Kini,
setelah 88 tahun berlalu, gaung kebangkitan Islam yang sejak lama
diperjuangkan mulai menampakkan hasilnya. Kaum Muslimin di seluruh
penjuru dunia melihat secercah harapan kembalinya kejayaan dan
keberkahan hidup di bawah naungan syariat Islam di bawah sistem
pemerintahan Islam, Khilafah Islamiyyah.
Nubuwwah dari Rasulullah SAW.,
yang memberitakan akan berakhirnya masa kepemimpinan para diktaktor
yang kejam dan bengis dan menjadi awal kemunculan sistem Khilafah
Islamiyyah yang mengikuti metode kenabian mulai terlihat
tanda-tandanya.
"Dari
Nu'man bin Basyir dari Hudzaifah bin Yaman radliallahu 'anhu, ia
berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Masa
kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak
Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya.
Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH 'ALAA
MINHAJIN NUBUWWAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya
apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Kerajaan yang
Diwariskan (MULKAN ADLON), adanya atas kehendak Allah. Allah
mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa
Pemerintahan Diktaktor yang bengis (MULKAN JABARIYYAH), adanya atas
kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk
mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian
(KHILAFAH 'ALAA MINHAJIN NUBUWWAH)". Kemudian beliau (Nabi) diam." (H.R.
Ahmad dan Al Baihaqi. Misykatul Mashabih: Bab Al Indzar wa Tahdzir, Al
Maktabah Ar Rahimiah, Delhi, India. Halaman 461. Musnad Ahmad, juz 4,
halaman 273)
Syekh Hasan Umar hafizhahullah dalam
artikelnya yang berjudul “Ruha al-Islam Dairah” (Roda Islam terus
berputar) menjelaskan fase-fase dari Nubuwwah Rasulullah SAW., secara
panjang lebar dan terperinci.
“Nabi
SAW., memberitahukan, pada saat itu masa kenabian, bahwa masa kenabian
beliau akan berlangsung di tengah umatnya ini sampai masa beliau
wafat. Setelah itu datang masa khilafah rasyidah yang akan bertahan di
tengah umat ini selama masa waktu tertentu. Kemudian Allah SWT., akan
mengangkat masa tersebut.
Hal
itu ternyata benar-benar terjadi. Kemudian muncul masa raja ‘adhun,
yaitu kerajaan yang diwariskan. Masa tersebut terjadi sejak era
Mu’awiyah bin Abi Sufyan RA, saat ia mengambil baiat untuk anaknya Yazid
bin Mu’awiyah padahal saat itu Mu’awiyah masih hidup. Kerajaan yang
diwariskan menjadi milik Bani Umayyah, lalu menjadi milik daulah
Abbasiyah sampai selesai, kemudian daulah Mamluk, dan daulah Utsmaniyah.
Daulah Utsmaniyah kemudian berakhir di tangan seorang sekuleris
militeris, Musthafa Kamal Attaturk. Negara-negara Eropa berperan besar
dalam menjatuhkan daulah Utsmaniyah, sehingga khilafah Utsmaniyah runtuh
pada bulan Maret 1924 M.
Era
kerajaan yang diwariskan (monarchi) telah berakhir, digantikan oleh
pemerintahan militer atas negeri-negeri Islam pada abad 20 M. Bahkan,
meski pihak militer yang tidak naik ke kursi kekuasaan, namun sisa-sisa
kerajaan yang diwariskan seperti Arab Saudi, Yordania, dan Maroko
mempergunakan bantuan kekuatan militer yang besar, dengan peralatan dan
persenjataan modern untuk memberangus pihak oposisi dan siapa pun yang
membenci penguasa tersebut. Pemerintahan tersebut secara realita
adalah pemerintahan diktator, meski secara nama masih berupa kerajaan
yang diwariskan.
Kekuasaan
sepenuhnya digenggam oleh pemerintahan-pemerintahan diktator tersebut
dengan banyak metode. Metode yang paling penting adalah: - aparat
keamanan yang kuat yang menjaganya, memberangus para oposisi,
mempergunakan media massa dan para jurnalis untuk ‘mencetak’
(membentuk) akal pemikiran rakyat sesuai kehendak para penguasa, suatu
cara yang bisa disebut ‘operasi pencucian otak’. Mereka memenuhi otak
rakyat dengan pemikiran-pemikiran yang mendukung para penguasa atau
melalaikan rakyat dari dien Allah dan problematika-problematika umat
yang paling menentukan nasib mereka, yaitu media massa memberikan porsi
yang sangat besar untuk aspek seni, olahraga, lagu-lagu (musik),
lawakan, dan seterusnya.
Para
tokoh agama yang berubah menjadi para pegawai pemerintahan. Ketika
melihat kemungkaran, mereka memegang prinsip: ‘Saya tidak melihat,
tidak mendengar, dan tidak mengatakan’. Mereka berperan seperti para
pendeta yang menganggap suci para penguasa, bukan berperan sebagai
tokoh iman yang mengingkari kemungkaran penguasa dan meluruskan
kekeliruannya, bukan pula berperan sebagai pemimpin umat yang
mengembalikan hak-hak umat yang hilang.
Diantara
metode terpenting para penguasa diktator tersebut adalah mengikuti
kemauan Barat di bidang politik dan militer, dengan mencampakkan
persoalan Palestina dari realita perjuangan, karena mereka semua sibuk
menjalin perdamaian dengan Israel.
Maka
kekuatan militer Amerika dipersilahkan bercokol di Kuwait, Teluk, dan
Arab Saudi. Sikap politik negara-negara kawasan Teluk berada di bawah
payung politik Amerika. Amerika bahkan melakukan intervensi sangat
dalam, sampai taraf menentukan para penguasa di beberapa negeri Islam.
Para penguasa tersebut meminta bantuan kekuatan adidaya (salibis
Amerika dan Eropa) ini dan mereka menindas rakyat mereka sendiri. Maka
mereka layak menyandang nama ‘Pemerintahan Diktator’.
Kini
nasib para pemerintahan diktator ini mulai sempoyongan dan hendak
roboh, dengan dimulainya revolusi rakyat di Tunisia, lalu di Mesir,
lalu demonstrasi-demonstrasi dan bentrokan-bentrokan terjadi di Yaman,
Libya, dan lain-lain. Semuanya terjadi secara berentetan, dengan
kecepatan yang mengagumkan. Semuanya memiliki kemiripan dan beraksi
secara cepat.
Kita
tidak melihat ada penafsiran atas berbagai kejadian ini yang lebih
jujur dari penafsiran Nabi SAW, yang telah memberitahukan kepada kita
bahwa pemerintahan diktator akan menguasai umat ini selama masa yang
Allah kehendaki. Allah kemudian akan mengangkatnya jika Allah telah
menghendakinya.”
88 Tahun Tanpa Khilafah : From Imarah To Khilafah
Kini
kita melihat dengan jelas permulaan hilangnya pemerintahan diktator,
dan dengan izin Allah semua pemerintahan diktaktor tersebut akan
lenyap. Jika pemerintahan diktator telah hilang, niscaya akan
digantikan oleh fase khilafah yang berjalan di atas minhaj (metode)
kenabian, seperti yang telah diberitahukan oleh nabi Muhammad SAW.
Gelombang
tsunami revolusi Islam yang awalnya muncul di Tunisia telah melanda
Timur Tengah dan kini menghantam kekuasaan pemerintahan diktaktor.
Keruntuhan rezim diktaktor Tunisia, disusul Mesir, Libya, dan kini
Suriah menjadi tanda dan bukti benarnya berita kenabian Rasulullah SAW.
Sementara
itu, fenomena kemunculan negara-negara Islam atau yang lebih dikenal
dengan Imarah Islam, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam
Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan Daulah Islam Iraq menjadi penanda
dan bukti yang menguatkan bahwa masa kedatangan Khilafah Islamiyyah
yang mengikuti metode kenabian sudah semakin dekat. Karena seluruh
Imarah Islam yang ada bercita-cita mewujudkan Khilafah Islamiyah
mengikuti metode kenabian.
Imarah Islam, seperti Imarah
Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Imarah Islam Somalia, dan
Daulah Islam Iraq, dalam timbangan syar’i masuk dalam kategori “Imarah
Khos” atau Imarah Khusus, yakni sebuah kekuasaan spesifik (Khusus) dari
sebuah kepemimpinan Islam atas wilayah yang khusus pula, dimana
syariat Islam diterapkan di wilayah tersebut.
Imarah Khos (Imarah Khusus) ini suatu saat bisa berkembang dan akhirnya mampu bi idznillah untuk
menegakkan “Imarah Aam” (Imarah Umum) atau yang kita kenal dengan nama
Khilafah untuk seluruh kaum Muslimin di dunia yang akan mewujudkan
ketentraman, kesejahteraan, dan turunnya rahmat Allah SWT., tidak hanya
kepada umat Islam, melainkan juga kepada umat non Muslim, bahkan kepada
seluruh alam semesta.
Di
saat itulah Nubuwwah Rasulullah SAW., kembali terbukti, dengan
munculnya masa atau fase Khilafah ala Minhajin Nubuwah, yakni Khilafah
yang mengikuti metode kenabian pasca runtuhnya pemerintahan diktaktor,
dan diawali dengan kemunculan Imarah Islam. From Imarah To Khilafah,
Insya Allah!
Wallahu’alam bis showab!
By: M. Fachry
International Jihad Analysis
International Jihad Analysis
Jum’at, 9 Robi’ul Akhir 1433 H/02 Maret 2012 M
Ar Rahmah Media Network
http://arrahmah.com
The State of Islamic Media
© 2011 Ar Rahmah Media Network
http://arrahmah.com
The State of Islamic Media
© 2011 Ar Rahmah Media Network
Detik-detik Runtuhnya Kekhilafahan Ustmany
http://pejuangsyariahdankhilafah.wordpress.com/2011/01/07/detik-detik-runtuhnya-kekhilafahan-ustmany/
Pada hari Senin tanggal 3 Maret
1924 (28th Rajab 1342AH), dunia dikejutkan oleh berita bahwa Mustafa
Kemal di Turki secara resmi telah menghapus Khilafah. Pada malam itu
Abdul Majid II, Khalifah terakhir kaum muslimin, dipaksa untuk mengemas
kopernya yang berisi pakaian dan uang ke dalam kendaraan nya dan
diasingkan dari Turki, dan tidak pernah kembali. Dengan cara itulah
pemerintahan Islam yang berusia 1342 tahun berakhir. Kisah berikut
adalah sekelumit sejarah dari tindakan-tindakan kekuatan kolonialis
dengan pertama kali menyebarkan benih perpecahan diantara kaum muslimin
dengan menanamkan nasionalisme dan akhirnya mengatur penghancuran
Daulah Khilafah melalui agen-agen pengkhianatnya.
Beberapa
bulan setelah penghancuran Khilafah tanggal 24 Juli 1924, kemerdekaan
Turki secara resmi diakui dengan penandatanganan Traktat Lausanne.
Inggris dan sekutu-sekutunya menarik semua pasukannya dari Turki yang
ditempatkan sejak akhir PD I. Sebagai reaksi dari hal ini, dilakukan
protes pada Menlu Lord Curzon di House of Common karena Inggris
mengakui kemerdekaan Turki. Lord Currzon menjawab,” Situasinya sekarang
adalah Turki telah mati dan tidak akan pernah bangkit lagi, karena
kita telah menghancurkan kekuatan moralnya, khilafah dan
islam.”Sebagaimana diakui oleh Lord Curzon, Inggris bersama dengan
Perancis memainkan peran penting dalam membagi-bagi tanah kaum muslimin
diantara mereka. Rencana mereka melawan Khilafah bukanlah karena
Khilafah berpihak pada Jerman pada PD I. Rencana ini telah dibuat
ratusan tahun yang lalu yang akhirnya berbuah ketika Khilafah Usmani
dengan cepat mulai merosot di pertengahan abad ke 18.Usaha yang pertama
untuk menghancurkan persatuan Islam terjadi pada abad ke 11 ketika Paus
Urbanus II melancarkan Perang Salib I untuk menduduki Al-Quds. Setelah
200 tahun pendudukan, akhirnya pasukan salib dikalahkan di tangan
Salahudin Ayyubi. Di abad ke 15 Konstantinopel ditaklukan dan benteng
terakhir Kekaisaran Byzantium itupun dikalahkan. Lalu pada abad ke 16
Daulah Islam menyapu seluruh bagian selatan dan timur Eropa dengan
membawa Islam kepada bangsa-bangsa itu. Akibatnya jutaan orang Albania,
Yugoslavia,
Bulgaria
dan negara-negara lain memeluk Islam. Setelah pengepungan Wina tahun
1529 Eropa membentuk Aliansi untuk menghentikan expansi Khilafah di
Eropa. Pada titik itulah terlihat bangkitnya permusuhan pasukan Salib
terhadap Islam dan Khilafah, dan dibuatlah rencana-rencana berkaitan
dengan “Masalah Ketimuran” seperti yang sudah diketahui.Count Henri
Decastri, seorang pengarang Perancis menulis dalam bukunya yang
berjudul “Islam” tahun 1896: “Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan
dikatakan oleh kaum muslimin jika mereka mendengar cerita-cerita di
abad pertengahan dan mengerti apa yang biasa dikatakan oleh ahli pidato
Kristen dalam hymne-hymne mereka; semua hymne kami bahkan hymne yang
muncul sebelum abad ke 12 berasal dari konsep yang merupakan akibat dari
Perang Salib, hymne-hymne itu dipenuhi oleh kebencian kepada kaum
muslimin dikarenakan ketidakpedulian mereka terhadap agamanya. Akibat
dari hymne dan nyanyian itu, kebencian terhadap agama itu tertancap di
benak mereka, dan kekeliruan ide menjadi berakar, yang beberapa
diantaranya masih terbawa hingga saat ini. Tiap orang menganggap muslim
sebagai orang musyrik, tidak beriman, pemuja berhala dan
murtad.”Setelah kekalahan mereka, pasukan Salib menyadari bahwa
kekuatan Islam dan keyakinannya adalah Akidah Islam. Sepanjang kaum
muslimin berkomitmen dengan kuat pada Islam dan Qur’an, Khilafah tidak
akan pernah hancur. Inilah sebabnya di akhir abad ke 16, mereka
mendirikan pusat misionaris pertama di Malta dan membuat markasnya
untuk melancarkan serangan misionarisnya terhadap Dunia Islam. Inilah
awal masuknya kebudayaan Barat ke Dunia Islam yang dilakukan para
misionaris Inggris, Perancis dan Amerika. Para misionaris itu bekerja
dengan berkedok lembaga-lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Awalnya akibat dari tindakan itu hanya kecil saja. Tapi selama abad ke
18 dan 19 ketika kemunduran Khilafah mulai muncul, mereka mampu
mengeksplotasi kelemahan negara dan menyebarkan konsep-konsep yang
jahat kepada masyarakat. Di abad 19, Beirut menjadi pusat aktivitas
misionaris. Selama masa itu, para misionaris mengeksploitasi
perselisihan dalam negeri diantara orang Kristen dan Druze dan kemudian
antara Kristen dan Muslim, dengan Inggris berpihak pada Druze
sementara Perancis berpihak pada Kristen Maronit. Selama masa itu para
misionaris itu memiliki dua agenda utama: (1) Memisahkan Orang Arab
dari Khilafah Usmani; (2) Membuat kaum muslimin merasa terasing dari
ikatan IslamTahun 1875 “Persekutuan Rahasia” dibentuk di Beirut dalam
usaha untuk mendorong nasionalisme Arab diantara rakyat. Melalui
pernyataan-pernyataan dan selebaran-selebaran, persekutuan itu
menyerukan kemerdekaan politik orang Arab, khususnya mereka yang
tinggal di Syria dan Libanon. Dalam literaturnya, mereka berulangkali
menuduh Turki merebut Khilafah Islam dari orang Arab, melanggar
Syariah, dan , mengkhianati Agama Islam.Hal ini memunculkan benih-benih
nasionalisme yang akhirnya berbuah pada tahun 1916 ketika Inggris
memerintahkan seorang agennya Sharif Hussein dari Mekkah untuk
melancarkan Pemberontakan Arab terhadap Khilafah Usmani. Pemberontakan
ini sukses dalam membagi tanah Arab dari Khilafah dan kemudian
menempatkan tanah itu di bawah mandat Inggris dan Perancis.Di saat yang
sama, nasionalisme mulai dikobarkan diantara orang Turki. Gerakan Turki
Muda didirikan tahun 1889 berdasarkan nasionalisme Turki dan dapat
berkuasa tahun 1908 setelah mengusir Khalifah Abdul Hamid II.
Pengkhianat Mustafa Kamal yang menghapus Kekhalifahan adalah anggota
Turki Muda. Inilah alasanya mengapa Kemal kemudian berkata: ”Bukankah
karena Khilafah, Islam dan ulama yang menyebabkan para petani Turki
berperang hingga mati selama lima abad? Sudah waktunya Turki mengurus
urusannya sendiri dan mengabaikan orang India dan orang Arab. Turki
harus melepaskan dirinya untuk memimpin kaum muslimin.”Disamping
aktivitas yang dilakukan oleh misionaris Inggris dan Perancis, bersama
dengan Rusia mulai dilakukan penjajahan langsung di banyak bagian Dunia
Islam. Ini dimulai selama pertengahan abad 18 ketika tahun 1768
Catherine II dari Rusia berperang dengan Khilafah dan dengan sukses
dapat menduduki wilayah di Selatan Ukraina, Kaukasus Utara, dan Crimea
yang kemudian dijadikan bagian dari Kekaisaran Rusia. Perancis menyerang
Mesir dan Inggris mulai menduduki India. Di Abad ke 19 Perancis
menduduki Afrika Utara dan Inggris menduduki Mesir, Sudan, dan India.
Sedikit demi sedikit wilayah Khilafah menjadi berkurang hingga akhir PD I
ketika apa yang tersisa hanyalah Turki, yang diduduki oleh pasukan
sekutu dibawah perintah Jendral Inggris yang bernama Charles
Harrington.Pemecahan tanah Khilafah dilakukan dalam sebuah perjanjian
rahasia yang dilakukan antara Inggris dan Perancis tahun 1916.
Perjanjian itu adalah Perjanjian Sykes-Picot. Rencana ini dibuat
diantara diplomat Perancis bernama François Georges-Picot dan penasehat
diplomat Inggris Mark Sykes. Di bawah perjanjian itu, Inggris mendapat
kontrol atas Jordania, Irak dan wilayah kecil di sekitar Haifa.
Perancis diberikan kontrol atas Turki wilayah Selatan-Timur, Irak
bagian Utara, Syria dan Libanon. Kekuatan Barat itu bebas memutuskan
garis perbatasan di dalam wilayah Khilafah itu. Peta Timur Tengah saat
ini adalah garis-garis yang dibuat Sykes dan Picot dengan memakai
sebuah penggaris di atas tanah yang dulunya adalah wilayah
Khilafah.Tahun-tahun berlanjutnya kehancuran Khilafah, Inggris
memainkan peranan kunci dengan cara memelihara agennya Mustafa Kamal.
Melalui sejumlah maneuver politik dengan bantuan Inggris, Mustafa Kamal
mampu menjadikan dirinya berkuasa di Turki. Tahun 1922, Konperensi
Lausanne diorganisir oleh Menlu Inggris Lord Curzon untuk mendiskusikan
kemerdekaan Turki. Turki pada saat itu adalah di bawah pendudukan
pasukan sekutu dengan institusi Khilafah yang hanya tinggal nama.
Selama konperensi itu Lord Curzon menetapkan empat kondisi sebelum
mengakui kemerdekaan Turki. Kondisi-kondisi itu adalah: (1) Penghapusan
total Khilafah : (2) Pengusiran Khalifah ke luar perbatasan; (3)
Perampasan asset-aset Khilafah : (4) Pernyataan bahwa Turki menjadi
sebuah Negara SekulerSuksesnya Konperensi itu terletak pada pemenuhan
keempat kondisi itu. Namun, dengan tekanan asing yang sedemikian
itupun, banyak kaum muslimin di dalam negeri Turki masih mengharapkan
Khilafah, yang telah melayani Islam sedemikan baiknya selama beberapa
abad dan tidak pernah terbayangkan bahwa Khilafah bisa terhapus. Karena
itu, Lurd Curzon gagal untuk memastikan kondisi-kondisi ini dan
konperensi itu berakhir dengan kegagalan. Namun, dengan liciknya Lord
Curzon atas nama Inggris tidak menyerah. Pada tanggal 3 Maret 1924
Mustafa Kemal memakai kekuatan bersenjata dan menteror lawan-lawan
politiknya sehingga mampu menekan melalui Undang-undang Penghapusan
Khilafah yang memungkingkan terhapusnya institusi Khilafah.Untuk
kekuatan kolonialis, penghancuran Khilafah tidaklah cukup. Mereka ingin
memastikan bahwa Khilafah tidak pernah bangkit lagi dalam diri kaum
Muslimin. Lord Curzon berkata, “Kita harus mengakhiri apapun yang akan
membawa persatuan Islam diantara anak-anak kaum muslimin. Sebagaimana
yang kita telah sukses laksanakan dalam mengakhiri Khilafah, maka kita
harus memastikan bahwa tidak pernah ada lagi bangkitnya persatuan kaum
muslimin, apakah itu persatuan intelektual dan budaya.”Karena itu,
mereka meberikan sejumlah rintangan dalam usaha menegakkan kembali
Khilafah seperti: <!–[if
!supportLists]–><!–[endif]–>Pengenalan konsep-konsep non-Islam
di Dunia Islam seperti patriotisme, nasionalisme, sosialisme dan
sekularisme dan mendorong gerakan politik kolonialis yang berdasarkan
ide-ide ini.
Kehadiran
kurikulum pendidikan yang dibuat oleh kekuatan penjajah , yang masih
tetap bercokol selama 80 tahun, yang membuat mayoritas kaum muda yang
lulus dan ingin meneruskan pendidikannya ke arah yang bertentangan
dengan Islam.
Jeratan
ekonomi di Dunia Islam oleh pemerintahan Barat dan
perusahaan-perusahaannya dimana masyarakat hidup dalam kemiskinan yang
menghinakan dan dipaksa untuk terfokus hanya pada bagaimana menghidupi
dirinya sendiri dan keluarganya dan tidak peduli dengan peran
sesungguhnya dari para penjajah itu.
Warisan
yang disengaja untuk memecah Dunia Islam yang berkisar pada garis
perbatasan yang senantiasa diperdebatkan sehingga kaum muslimin akan
tetap terlibat dalam masalah-masalah sepele.
Pendirian
organisasi-organisasi seperti Liga Arab dan kemudian Organisasi
Konperensi Islam (OKI) yang menipiskan ikatan Islam, dan terus
melanjutkan adanya perpecahan di Dunia Islam sementara tetap gagal
dalam memecahkan tiap masalah atau isu yang muncul.
Pemaksaan
berdirinya Negara asing, Israel, di jantung Dunia Islam yang menjadi
pemicu serangan kekuatan Barat atas kaum muslimin yang tidak bisa
mempertahankan diri sementara mereka terus menghidupkan mitos rasa
rendah diri kaum muslimin.
Kehadiran
penguasa-penguasa zalim di Dunia Islam yang kesetiaanya adalah pada
tuannya yakni negara-negara Barat; yang menindas dan menyiksa umat
Islam; mereka bukanlah dari umat dan membenci umat sebagaimana umat
membenci mereka.
Walaupun
ada rintangan-rintangan, persengkongkolan dan rencana semacam itu,
pendirian Khilafah sekali lagi akan menjadi kenyataan dalam Dunia
Islam. Kita harus mengambil kesempatan ini di saat hari peringatan
kehancuran Khilafah untuk merefleksikan situasi saat ini dari kaum
muslimin dan memastikan bahwa hanya dengan berusaha untuk mengembalikan
Khilafah lah kita dapat mencapat kesuksesan yang sesungguhnya dalam
kehidupan saat ini dan kehidupan yang akan datang. (khilafah.com)
PRESIDEN KE 8 HALIL TURGUT ÖZAL
Antara tahun 1950-1952, ia bekerja di Administrasi Perencanaan Daya Listrik Negara dan melanjutkan studinya di Amerika Serikat pada energi listrik dan manajemen teknik antara tahun 1952-1953. Setelah kembali ke Turki, ia bekerja di organisasi yang sama kembali pada proyek pelistrikan sampai tahun 1958. Özal berada dalam Departemen Perencanaan Negara pada tahun 1959, dan di Departemen Koordinasi Perencanaan pada tahun 1960. Setelah dinas militer pada tahun 1961, ia bekerja di sejumlah organisasi negara dalam kedudukan utama dan mengajar di ODTÜ (Universitas Teknik Timur Tengah). Bank Dunia mempekerjakannya antara tahun 1971-1973. Saat itu, ia adalah beberapa perusahaan Turki sampai tahun 1979. Kembali ke dinas negara, ia adalah menteri muda untuk PM Süleyman Demirel sampai kudeta militer pada tahun 12 September 1980. Penguasa militer di bawah Kenan Evren mengangkatnya sebagai menteri negara dan deputi perdana menteri yang mengepalai urusan ekonomi sampai bulan Juli 1982.
Pada tanggal 20 Mei 1983 ia mendirikan Anavatan Partisi (Partai Tanah Air) dan menjadi ketuanya. Partainya memenangkan PemilU dan ia membentuk pemerintahan untuk menjadi PM ke-19 pada tanggal 13 Desember 1983. Pada tahun 1987 ia dipilih kembali.
Pada tanggal 18 Juni 1988 ia lolos dari percobaan pembunuhan selama kongres partai. Ia terluka di jarinya namun peluru lainnya hampir mengenai kepalanya. Pembunuhnya ditangkap dan divonis hukuman penjara seumur hidup dan kemudian diampuni oleh Ozal.
Pada tanggal 9 November 1989 ia menjadi Presiden ke-8 Turki yang dipilih oleh Majelis Nasional Agung Turki. Pada 17 April 1993, Özal meninggal akibat serangan jantung mendadak saat ia masih dalam masa jabatannya sebagai presiden. Ia dimakamkan dengan upacara kenegaraan di İstanbul dekat mausoleum Adnan Menderes yang mana ia amat mengaguminya.
Sebagai PM lalu presiden, ia mengubah ekonomi Turki dengan meratakan jalan buat swastanisasi banyak sektor negara. Ini telah membuatnya mendekatkan diri ke Barat, khususnya Amerika Serikat. Nyatanya, dengan bangga ia mengklaim bahwa Turki ialah “Amerika kecil” karena berlebihannya barang yang tidak hadir sebelum kepemimpinannya. Namun, beberapa pihak mengklaim bahwa perubahan dari ekonomi yang dikendalikan negara menjadi swastanisasi datang atas biaya kelas menengah di Turki. Dalam Perang Teluk 1991, Özal mendukung koalisi melawan Irak.
Ia adalah seorang Muslim yang merasa nyaman di bawah pemerintahan bukan Islam. Dalam memimpin Turki, ia memiliki 2 tahap strategi internasionalnya yakni membangkitkan kembali posisi Turki di dunia Islam seperti era Kalifah Usmaniyah, dan membiarkan negaranya bertindak sebagai sebuah jembatan bagi pihak Barat dengan usahanya menjadi bagian dari Eropa. Suatu target yang pasti tak bakal terwujud.
Turgut Özal menikah dengan Semra yang memberinya 2 putra dan 1 putri. Salah satu putranya, Ahmet Özal ke parlemen juga setelah pemilu 1999, namun keluar setelah pemilu 2002.
Halil Turgut Özal
Halil Turgut Özal (lahir di Malatya, 13 Oktober 1927 – meninggal di Ankara, 17 April 1993 pada umur 65 tahun) adalah pimpinan politik, perdana menteri, dan presiden Turki ke-8. Ia adalah tokoh politik dari Kurdi. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di Silifke (Mersin), sekolah menengah di Mardin, dan sekolah tinggi di Kayseri. Özal lulus dari fakultas teknik elektro di Universitas Teknik Istanbul pada tahun 1950.Antara tahun 1950-1952, ia bekerja di Administrasi Perencanaan Daya Listrik Negara dan melanjutkan studinya di Amerika Serikat pada energi listrik dan manajemen teknik antara tahun 1952-1953. Setelah kembali ke Turki, ia bekerja di organisasi yang sama kembali pada proyek pelistrikan sampai tahun 1958. Özal berada dalam Departemen Perencanaan Negara pada tahun 1959, dan di Departemen Koordinasi Perencanaan pada tahun 1960. Setelah dinas militer pada tahun 1961, ia bekerja di sejumlah organisasi negara dalam kedudukan utama dan mengajar di ODTÜ (Universitas Teknik Timur Tengah). Bank Dunia mempekerjakannya antara tahun 1971-1973. Saat itu, ia adalah beberapa perusahaan Turki sampai tahun 1979. Kembali ke dinas negara, ia adalah menteri muda untuk PM Süleyman Demirel sampai kudeta militer pada tahun 12 September 1980. Penguasa militer di bawah Kenan Evren mengangkatnya sebagai menteri negara dan deputi perdana menteri yang mengepalai urusan ekonomi sampai bulan Juli 1982.
Pada tanggal 20 Mei 1983 ia mendirikan Anavatan Partisi (Partai Tanah Air) dan menjadi ketuanya. Partainya memenangkan PemilU dan ia membentuk pemerintahan untuk menjadi PM ke-19 pada tanggal 13 Desember 1983. Pada tahun 1987 ia dipilih kembali.
Pada tanggal 18 Juni 1988 ia lolos dari percobaan pembunuhan selama kongres partai. Ia terluka di jarinya namun peluru lainnya hampir mengenai kepalanya. Pembunuhnya ditangkap dan divonis hukuman penjara seumur hidup dan kemudian diampuni oleh Ozal.
Pada tanggal 9 November 1989 ia menjadi Presiden ke-8 Turki yang dipilih oleh Majelis Nasional Agung Turki. Pada 17 April 1993, Özal meninggal akibat serangan jantung mendadak saat ia masih dalam masa jabatannya sebagai presiden. Ia dimakamkan dengan upacara kenegaraan di İstanbul dekat mausoleum Adnan Menderes yang mana ia amat mengaguminya.
Sebagai PM lalu presiden, ia mengubah ekonomi Turki dengan meratakan jalan buat swastanisasi banyak sektor negara. Ini telah membuatnya mendekatkan diri ke Barat, khususnya Amerika Serikat. Nyatanya, dengan bangga ia mengklaim bahwa Turki ialah “Amerika kecil” karena berlebihannya barang yang tidak hadir sebelum kepemimpinannya. Namun, beberapa pihak mengklaim bahwa perubahan dari ekonomi yang dikendalikan negara menjadi swastanisasi datang atas biaya kelas menengah di Turki. Dalam Perang Teluk 1991, Özal mendukung koalisi melawan Irak.
Ia adalah seorang Muslim yang merasa nyaman di bawah pemerintahan bukan Islam. Dalam memimpin Turki, ia memiliki 2 tahap strategi internasionalnya yakni membangkitkan kembali posisi Turki di dunia Islam seperti era Kalifah Usmaniyah, dan membiarkan negaranya bertindak sebagai sebuah jembatan bagi pihak Barat dengan usahanya menjadi bagian dari Eropa. Suatu target yang pasti tak bakal terwujud.
Turgut Özal menikah dengan Semra yang memberinya 2 putra dan 1 putri. Salah satu putranya, Ahmet Özal ke parlemen juga setelah pemilu 1999, namun keluar setelah pemilu 2002.